RADAR MAGELANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIJ telah mengintruksikan kabupaten/kota melakukan pengawasan melekat pada saat pengadaan dan atau distribusi logistik Pemilu 2024 ke gudang.
Salah satu potensi kerawanan yang dinilai paling krusial di DIJ ini ialah pada saat distribusi khususnya surat suara. Adalah ketepatan jumlah terkirim ke tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan ketepatan sasaran logistik.
Baca Juga: Waspada, DIJ Punya Potensi Banjir Bandang
“Jangan sampai ada surat suara yang tertukar daerah pmilihan. Serta ketepatan waktu h-1 logistik sudah harus terkirim ke TPS,” jelas Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Pendidikan dan Pelatihan Bawaslu DIJ Agung Nugroho Kamis (7/12).
Distribusi surat suara ini dijadwalkan pengiriman ke gudang maksimal pada 15 Januari 2024. Dan distribusi ke TPS maksimal h-1 atau 13 Februari 2024. Dengan pengwasan melekat sebagai salah satu upaya mengantisipasi adanya potensi kerawanan dalam pengadaan dan distribusi perlengkapan pemungutan suara pemilu.
Tidak kalah pentingnya dalam rangka memitigasi potensi kerawanan tersebut juga telah mengintruksikan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota untuk melakukan pengawasan melekat pada saat pengiriman logistik pemilu ke gudang.
“Juga mendatangi gudang KPU kabupaten dam kota bersama Bawaslu kabupaten dan kota dan mendatangi penyedia logistik untuk memastikan pengadaan dan produksi logistik sesuai regulasi,” ujarnya.
Menurutnya, pengawasan melekat pengiriman logistik pemilu ke gudang KPU ini dilakukan untuk memastikan tepat jumlah, tepat tujuan , tepat Waktu, tepat kualitas, tepat jenis, bentuk, ukuran dan spesifikasi.
Sementara, untuk logistik tahap satu sudah dikirim ke gudang KPU kabupaten berupa bilik suara, kotak suara, tinta, segel plastik (cable ties), dan segel sejumlah kebutuhan.
Bawaslu DIJ juga mendatangi gudang KPU di kabupaten untuk memastikan kondisi gudang aman bagi logistik. Bahwa lokasi gudang dipastikan aman dari banjir termasuk kebocoran, memiliki instalasi listrik yang memadai, memiliki kamera pengawas, terdapatnya alat pemadam kebakaran.
“Tak kalah penting adanya pengamanan di gudang oleh KPU maupun pihak keamanan polisi. Kemudian tersedia pallet, kondisi gudang memiliki akses yang mudah untuk tranpostasi,” tambahnya. (wia/pra)