Neutron Yogyakarta

Pesta Tahun Baru Rawan Ditunggangi Kampanye, Ini Upaya Bawaslu Sleman

Pesta Tahun Baru Rawan Ditunggangi Kampanye, Ini Upaya Bawaslu Sleman
Ketua Bawaslu Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar. (IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA )

RADAR MAGELANG – Agenda pesta akhir tahun dimungkinkan rawan ditunggangi kepentingan politik atau kampanye peserta Pemilu 2024. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sleman pun akan menerjunkan tim khusus untuk pengawasannya.

Ketua Bawaslu Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar mengatakan, menghadapi momentum pergantian tahun pihaknya akan menerjunkan tim patroli.

Tugas tim tersebut nantinya akan mendatangi berbagai kegiatan yang diikuti oleh peserta pemilu. Khususnya dalam bentuk pesta tahun baru yang biasa digelar di destinasi wisata.

Baca Juga: Film-Film Horor Indonesia Lawas yang Underrated Tetapi Seremnya Kebangetan. Cocok Temani Weekendmu !

Menurut Arjuna, peserta pemilu yang ingin melaksanakan kampanye juga wajib untuk mengajukan izin kegiatan ke pihak berwajib. Lalu kemudian dilaporkan kepada penyelenggara pemilu dalam bentuk surat pemberitahuan.

“Kegiatan apapun termasuk pesta tahun baru harus diberitahukan , kami akan patroli. Kalau kegiatannya kampanye ya didaftarkan saja kampanye, kalau tidak ya jangan berkampanye dalam kegiatan itu,” ujar Arjuna, Jumat (8/12).

Arjuna membeberkan, bahwa pihaknya juga belum menerima satupun pemberitahuan dari peserta pemilu yang akan melaksanakan kampanye di momentum pesta pergantian tahun.

Baca Juga: Izin Pembelian Tanah Tak Kunjung Direspons, Perwakilan Gereja Temui Wakil Bupati Sleman

Adapun sampai saat ini, Bawaslu Sleman hanya menerima pemberitahuan kegiatan kampanye dalam kegiatan biasa seperti flashmob.

Lebih lanjut, dia juga meminta agar peserta pemilu dapat tertib dalam memberitahukan kegiatan kampanyenya. Sehingga kemudian tidak terjadi pelanggaran berupa kampanye terselubung atau kampanye yang tidak berizin.

“Untuk temuan pelanggaran sampai saat ini belum ada,” ungkap Arjuna.

Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata Sleman Kus Endarto memastikan, pihaknya juga akan menghindari berbagai kegiatan berbau kampanye yang digelar di destinasi wisata.

Khususnya, pada destinasi yang dikelola pemerintah seperti Wisata Kaliurang dan Gardu Pandang Merapi.

Baca Juga: Viral Ucapan Kontroversial Komika Lampung Aulia Rakhman Diduga Menistakan Agama Memantik Kemarahan Publik!

Kebijakan tersebut akan berlaku selama periode kampanye Pemilu 2024. Terhitung dari tanggal 28 November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024 mendatang.

“Sedapat mungkin kami menghindari kegiatan-kegiatan yang berpotensi melanggar netralitas di destinasi pariwisata yang ada di kabupaten Sleman,” tegas Kus. (inu/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)