Neutron Yogyakarta

Bisa Melilat Replika Dinosaurus yang Sudah Punah

Bisa Melilat Replika Dinosaurus yang Sudah Punah
GREGORIUS BRAMANTYO/RADAR JOGJA SERU: Pengunjung saat menaiki dino dokar yang berada di Taman Dinosaurus Potorono atau Potorono Edu Park di Banguntapan, Bantul kemarin (9/12).

RADAR MAGELANG – Potorono Edu Park atau yang dikenal masyarakat sebagai Taman Dinosaurus Potorono merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Bantul. Seperti namanya, taman ini berisi berbagai replika dinosaurus yang merupakan hewan purba yang sudah punah.

Taman ini cocok dikunjungi bersama keluarga, terutama anak-anak. Juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk wisata edukasi. Di tempat ini, wisatawan serta anak-anak bisa belajar mengenal dinosaurus.

Lokasi Potorono Edu Park sendiri mudah dijangkau. Berada di dekat Embung Potorono di Padukuhan Salakan, Kalurahan Potorono, Banguntapan, Bantul. Berjarak sekitar sembilan kilometer dari pusat Kota Jogja.

Daya tarik dari tempat wisata ini adalah adanya beberapa replika dinosaurus. Replika ini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran untuk anak-anak yang datang. Wisatawan bisa melihat berbagai jenis dinosaurus, seperti T-Rex, Brontosaurus, Triceratops, dan Stegosaurus.

Salah satu pengelola Muhammad Habib menjelaskan, munculnya ide objek wisata tersebut bermula dari keinginan untuk memanfaatkan tanah milik desa seluas 1,4 hektare yang tidak terpakai. Selain itu, juga ingin mengembangkan keberadaan bengkel pembuatan animatronik dinosaurus dan dino walking di wilayah Potorono. “Di bulan Januari 2022 baru buka mini trail saja. Mei 2022 baru mendatangkan wahana dinosaurus. Jadi selama Januari-April menyiapkan lahan untuk wahana dinosaurus,” katanya kepada Radar Jogja Jumat (8/12).

Pengelolaan taman ini dikelola oleh kelompok warga. Namun di bawah naungan Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Mekaring Pono milik Kalurahan Potorono. Dia menyebut, animo masyarakat terbilang tinggi. Banyak orang tua yang mengantar anaknya untuk menikmati beragam wahana yang disediakan. Habib memperkirakan, bulan ini jumlah kunjungan mulai berangsur meningkat. Mengingat masa saat ini adalah momentum mendekati libur Natal dan Tahun Baru. “Rata-rata biasanya kunjungan 10 ribu orang dalam seminggu, ramai saat weekend,” ujar Habib.

Untuk masuk ke taman tersebut tidak dikenakan biaya. Hanya membayar parkir saja. Namun, setiap wahana dikenakan tarif masing-masing. Ada enam wahana dalam taman ini.

Meskipun wahana yang ada di taman wisata ini sangat unik, para pengunjung tidak perlu khawatir dengan tarifnya. Dijamin tidak akan menguras isi dompet. Wahana dino dokar dikenakan tarif Rp 10 ribu dan Rp 15 ribu. Untuk dino cross bertarif Rp 15 ribu, sedangkan dino ride dikenakan tarif Rp 10 ribu dan Rp 15 ribu. Wahana perahu Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu, mini trail Rp 10 ribu, serta sepeda air Rp 10 ribu.

Wahana di Potorono Edu Park beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 sampai dengan 19.00. Sedangkan saat akhir pekan wahana tersebut buka lebih dini, sejak pukul 08.00 hingga pukul 19.00.

Ke depan, pengelola akan menambah wahana di taman ini. Pengelola akan mencari potensi wahana yang bisa dimaksimalkan. Entah itu wahana air atau darat. “Daripada masih ada yang tanah kosong, tidak terpakai dan sia-sia, kami coba manfaatkan saja,” ucap Habib. (tyo/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version