Neutron Yogyakarta

Polda DIY Lacak Pelaku Peretasan Gawai dan WhatsApp Butet Kartaredjasa, Terlacak Terhubung dengan Device Lain

Polda DIY Lacak Pelaku Peretasan Gawai dan WhatsApp Butet Kartaredjasa, Terlacak Terhubung dengan Device Lain
SANTAI: Butet Kartaredjasa di rumahnya Kasihan, Bantul, Sabtu (9/12).

RADAR MAGELANG – Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merespons peretasan gawai dan WhatsApp milik Butet Kartaredjasa dengan mengirimkan tim.

Pemantauan dilakukan sejak Sabtu (9/12) hingga Minggu (10/12). Hasilnya ada dugaan peretasan dan pemindahan ke gawai lainnya.

Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto menyampaikan, timnya telah meluncur ke kediaman Butet Kartaredjasa. Merupakan gabungan dari Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda DIY.

Baca Juga: KPU Sleman Tegaskan Kampanye di Lembaga Pendidikan Harus Bebas Atribut, Termasuk Bagi Pendukung

Guna memastikan pelaku peretas milik sang budayawan tersebut.

“Sejak Sabtu 9 Desember 2023 tim gabungan Ditreskrimum dan Ditreskrimsus melakukan penyelidikan dan ditemukan nomor WA Pak Butet terhubung dengan device lain,” jelasnya melalui keterangan tertulisnya, Minggu (10/12).

Untuk saat ini pihaknya masih mendalami kasus ini. Termasuk melacak pelaku dan tujuan peretasan. Nugroho memastikan tindakan peretasan ini adalah aksi ilegal.

Baca Juga: 12 Besar Cuma Awal, Targetnya Harus Bisa Lolos Liga 1, Pemain Tidak Boleh Santai

Dalam unggahan Instagram terbarunya, Butet memastikan WhatsApp miliknya telah kembali. Tepatnya pada 14.30 WIB, Minggu (10/12).

Peretasan terjadi pada Sabtu dini hari (9/12) sekitar 03.00 WIB. Kala itu tak hanya WhatsApp, tapi gawai miliknya juga sempat tak bisa digunakan.

“Kejadian ini merupakan illegal akses terhadap aplikasi WhatsApp pada ponsel Pak Butet yang bisa disalahgunakan, oleh sebab itu Polda DIY akan menindaklanjuti permasalahan ini hingga tuntas,” tegas Nugroho. (dwi/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version