Neutron Yogyakarta

Sudah Rutin OTT, Sampah Liar Masih Bermunculan di Sejumlah Titik di Bantul

Sudah Rutin OTT, Sampah Liar Masih Bermunculan di Sejumlah Titik di Bantul
KOTOR: Pengendara melintas di depan tumpukan sampah liar di Jalan Bugisan Selatan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. (Gregorius Bramantyo/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Sejumlah titik di Kabupaten Bantul masih menjadi lokasi tempat pembuangan sampah liar. Beberapa titik tersebut berada di wilayah perbatasan dengan Kota Jogja.

Kepala DLH Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan, pihaknya sudah rutin mengangkut sampah yang berserakan di pinggir jalan. Meskipun tidak dilakukan setiap hari.

Beberapa titik yang sering menjadi tempat pembuangan sampah liar adalah di timur jembatan Gembiraloka Zoo, Gedongkuning, Banguntapan; kemudian timur simpang empat Wojo ringroad selatan, Tamanan, Banguntapan.

Baca Juga: KPU Sleman Tegaskan Kampanye di Lembaga Pendidikan Harus Bebas Atribut, Termasuk Bagi Pendukung

Selain itu, di Bugisan, Tirtonirmolo, Kasihan. “Di timur jembatan Gembiraloka itu antara tujuh hari sampai 10 hari kami pasti mengevakuasi. Terakhir 6 Desember kami evakuasi, sebelumnya dievakuasi 27 November,” katanya, Minggu (10/12).

Ia menjelaskan, evakuasi sampah dilakukan di titik-titik pinggir jalan yang terdapat sampah berserakan. Untuk di titik timur simpang empat Wojo dievakuasi secara manual.

Sementara di titik timur jembatan Gembiraloka Zoo dan Bugisan dilakukan dengan alat berat. Karena jumlah sampah yang banyak.

Karena volumenya banyak, kalau pakai tenaga manusia kasihan, sampah sudah berhari-hari membusuk. Jadi pakai loader,” jelasnya.

Meskipun telah rutin dibersihkan, namun Ari mengakui tetap saja ada yang membuang sampah di titik-titik tersebut.

Baca Juga: Wajib Menang, Aji Santoso Tekankan Persikabo Harus Raih Tiga Poin Kontra Persita

Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan, DLH Bantul bersama Satpol PP Bantul juga mengawasi titik-titik pembuangan sampah liar tersebut.

Kemudian melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dengan memberikan sanksi pembinaan bagi pelaku.

Pengawasannya sendiri tidak bisa dilakukan 24 jam sehari dalam tujuh hari seminggu. Maka tidak semua pelaku bisa ditangkap.

Ke depannya, pihaknya berencana menutup titik timur jembatan Gembiraloka Zoo dengan pagar. Supaya tidak bisa dibuangi sampah secara sembarangan.

Baca Juga: Meriah, 80 Perserta dari Seluruh Indonesia Ramaikan Kejurnas Adventure Offroad 2023

“Dipagar seperti gedek biar tidak dibuang di situ,” kata Ari.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk sebisa mungkin mengurangi sampah sejak dari sumbernya. Sebab saat ini sedang dalam situasi pembatasan sampah ke TPA Piyungan.

“Kalau dibuang (sembarangan) seperti itu bisa mengganggu lingkungan, kesehatan, dan juga estetika,” imbuhnya.

Sebelumnya, Satpol PP Bantul selama November menggelar OTT selama dua pekan. Dari hasil OTT itu, Satpol PP Bantul berhasil menangkap enam pelaku.

“Kami tangkap di lapangan, tetapi masih dalam pembinaan saja. Kami minta dia datang ke kantor, kami catat, kami minta membuat pernyataan,” kata Plt Kepala Satpol PP Bantul, Jati Bayubroto.

Ia mengungkapkan, para pelaku tersebut kebanyakan dari wilayah Kota Jogja. Sementara ada satu pelaku yang merupakan warga Bantul.

Tepatnya, berdomisili di Banguntapan yang berbatasan dengan Kota Jogja.

Baca Juga: Tragedi Mengejutkan! Pengemudi Ojol Ditemukan Meninggal di Atas Motor, Penyebab Kematian Masih Misterius!

Ada juga pelaku yang merupakan kurir jasa pengiriman. Pelaku tersebut pada malam hari mencari pemasukan tambahan. Yakni, dengan melayani pembuangan sampah dari warga Kota Jogja.

Kemudian ada juga pelaku yang merupakan salah satu pelaku usaha warung buah di Kota Jogja. “Buah busuk dibuang di wilayah Wojo,” bebernya.

Para pelaku yang ditangkap hanya dikenakan sanksi pembinaan. Sebab memang saat ini pemerintah masih memiliki masalah dalam memfasilitasi pembuangan sampah.

“Kebetulan yang kami tangkap kemarin anak kos yang kesulitan membuang karena truk yang melintas tidak lewat,” ucap Jati. (tyo/amd)

Lainnya