Neutron Yogyakarta

Dishub Bantul Akan Beri Peringatan Kerawanan Jalur Cinomati di Google Maps

Dishub Bantul Akan Beri Peringatan Kerawanan Jalur Cinomati di Google Maps
EVAKUASI: Proses evakuasi mobil elf yang mengalami kecelakaan tunggal di jalur Cinomati menggunakan mobil derek (9/12).DOKUMENTASI POLRES BANTUL

RADAR MAGELANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul akan berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul untuk memberi peringatan rawan kecelakaan di jalur alternatif Cinomati yang menghubungkan Pleret-Dlingo di Google Maps.

Kepala Dishub Bantul Singgih Riyadi mengatakan, jalur Cinomati Pleret-Dlingo sejak dulu merupakan jalur yang rawan kecelakaan. Umumnya kecelakaan menimpa pengendara dari luar kota.

Sementara menurutnya, kendaraan asal DIY sudah paham bahwa jalur Cinomati rawan kecelakaan.

“Untuk itu, kami berupaya agar bisa menambahkan keterangan mengenai rawan kecelakaan di Google Maps,” ujarnya saat dihubungi, Senin (11/12).

Baca Juga: Wow Eras Tour Taylor Swift Memecahkan Rekor 1 Miliar Dari Penjualan Tiket

Menurut Singgih, awalnya Dishub Bantul berupaya agar jalur tersebut tidak dicantumkan di Google Maps. Namun, setelah berkoordinasi dengan Diskominfo Bantul, ternyata jalur tersebut tidak bisa dihapus di peta.

Hanya dapat dicantumkan keterangan mengenai rawan kecelakaan. Saat ini, pihaknya telah secara langsung berkoordinasi dengan Diskominfo Bantul agar keterangan tersebut dapat dicantumkan di Google Maps.

“Kami ingin secepatnya (ada keterangan di Google Maps), karena sebentar lagi Nataru ada kunjungan wisatawan,” kata Singgih.

Dishub Bantul sendiri telah melakukan survei mengenai rambu-rambu peringatan kecelakaan di jalur tersebut. Rambu-rambu yang ada saat ini dinilai sudah cukup.

Dishub Bantul juga akan menempatkan personil untuk memberi peringatan kepada pengemudi. Guna mengantisipasi banyaknya wisatawan dari luar daerah yang melewati jalan tersebut.

Apalagi, jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan besar beroda enam seperti bus.

“Di event tertentu seperti pada saat Nataru, kami tempatkan personil di sana, ada peringatan kalau jalan membahayakan,” jelas Singgih.

Sementara itu, Polres Bantul melarang kendaraan berkapasitas besar melintas di jalur alternatif Cinomati Pleret-Dlingo usai insiden minibus maut yang mengakibatkan tewasnya satu penumpang. Larangan itu untuk mencegah peristiwa sama terulang kembali.

Baca Juga: Tak Hanya Persib Bandung, Tiga Suporternya Pun Juga Kena Sanksi Komdis PSSI, Berikut Sanksinya…

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, larangan tersebut disampaikan untuk mencegah terjadinya insiden serupa.

Sebab, spesifikasi jalan di jalur Cinomati tidak memungkinkan untuk dilintasi kendaraan-kendaraan berkapasitas besar.

“Kami mengimbau untuk kendaraan besar dan berpenumpang banyak tidak melintas jalur Cinomati karena melihat dari lebar jalan yang tidak besar serta terjalnya tanjakannya,” tegas Jeffry.

Ia meminta masyarakat dapat memahami hal tersebut dan tidak nekat melewati jalur Cinomati demi keselamatan.

Baca Juga: Mitos atau Fakta ? Astronot Lebih Awet Muda di Luar Angkasa Dibandingkan di Bumi

Pihaknya sendiri akan berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai larangan tersebut.

“Nantinya akan dibuat rambu-rambu larangan melintas bagi kendaraan besar dan dipasang di sejumlah titik di jalur alternatif itu,” bebernya.

Jeffry menambahkan, selama tahun 2023 telah terjadi kecelakan dua kali kecelakan di jalur Cinomati yang menyebabkan korban jiwa, luka dan kerugian materi.

“Satu korban di antaranya meninggal dunia,” ucapnya. (tyo/amd)

Lainnya