Neutron Yogyakarta

Jelang Nataru, Personel Dishub Kota Jogja Dibantu ATCS Tekan Kemacetan Karena Membeludaknya Kendaraan

Jelang Nataru, Personel Dishub Kota Jogja Dibantu ATCS Tekan Kemacetan Karena Membeludaknya Kendaraan
LANGGANAN MACET: Lalu lintas sore hari di simpang OB, Dabag, Condongcatur, Depok Jumat (6/1). Dishub Sleman akan memasang lampu APILL pada April 2023, karena simpang OB masih menjadi titik kemacetan.(ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Sebagai upaya memudahkan pengendalian lalu lintas (Lalin). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja melengkapi 37 simpang yang tersebar di sejumlah wilayahnya dengan Area Traffic Control System (ATCS). Pemasangannya juga menjadi langkah antisipasi momen libur natal dan tahun baru (Nataru).

Baca Juga: Sabar ! Masa Tunggu Haji Reguler di Jateng Capai 31 Tahun

Itu lantaran setiap momen Nataru jumlah kendaraan yang menyesaki Kota Jogja jumlahnya menjadi naik sangat signifikan. Keinginan itu terdorong karena adanya sejumlah tempat wisata yang digandrungi seperti Malioboro. Sekretaris Dishub Kota Jogja Golkari Made Yulianto mengklaim ATCS dapat membantu kemacetan yang kemungkinan besar terjadi saat Nataru.

Baca Juga: Florida Joker Menuntut Uang Besar ke Developer Rockstar

Dia pun mengamini volumen kendaraan di Kota Jogja akan meningkat terutama pada 24-31 Desember 2023. Oleh karena itu, pemasangan ATCS di 37 simpang menjadi membantu. “Kemudian kami lakukan pengaturan Lalin dari CCTV room,” ucapnya, Senin (11/12/2023). ATCS merupakan sistem pengendalian Lalin berbasis teknologi informasi di suatu kawasan. Cara kerjanya melalui optimalisasi dan koordinasi pengaturan lampu Lalin di setiap persimpangan.

Baca Juga: Resmi Rilis Trailer, Demon Slayer Season 4 Tayang Musim Semi 2024

Adanya ATCS disinyalir akan meringankan tugas personel yang dikerahkan Dishub Kota Jogja. Menurutnya, pengerahan itu tentu untuk patroli ke ruas-ruas jalan yang berpotensi atau sudah terjadi kemacetan. Selain itu, cara kerjanya juga akan menyesuaikan dengan durasi traffic light yang sudah dipasangi ATCS.

Baca Juga: Ingin Tubuh Ideal dengan melakukan Diet Malah Menyebabkan Anoreksia Nervosa

Yulianto merinci, sebenarnya cara kerja ATCS bisa mengurai kemacetan tanpa mengerahkan personel. Itu lantaran dapat mengatur durasi lampu traffic light yang ada apabila terjadi antrean panjang di salah satu simpang. Satu di antaranya ialah dengan membuat durasi traffic light hijaunya bisa dibuat lebih lama. “Tetapi penugasan rutin tetap ada, teman-teman dalops tetap melakukan operasi muter Kota Jogja untuk memastikan ketertiban di jalan, ya, terutama saat masa libur Nataru,” imbuhnya.

Baca Juga: Berikut Profit Wasit Asal Jepang, Futoshi Nakamura yang Memimpin Pertandingan Persib vs Persik

Selain mengatur Lalin urai kemacetan, ATCS dapat membantu kendaraan gawat darurat seperti ambulance terhindar dari antrean panjang kendaraan. Teknis kerjanya yakni dengan sistem kendaraan prioritas atau biasa disebut sistem priority vehicle. Ada sejumlah dasar yang dijadikan prioritas untuk kendaraan yang didahulukan saat di jalan seperti ambulance contohnya.

Baca Juga: Miliki Koneksi Bank Gaib, Agus Susanto Mengaku Bisa Menggandakan Rp 21 Juta Jadi Rp 1,3 Miliar

Yulianto mengatakan, sistem priority vehicle sudah ada penerapannya. Seperti di simpang Wirobrajan, teknisnya saat ada sistem priority vehicle mendekati jarak 300 meter dari simpang. Secara otomatis akan terdeteksi oleh signal controller dan akan direspon dengan mode prioritas.

Yulianto menambahkan, pada dasarnya, pengadaan ATCS selain untuk memudahkan pengendalian Lalin. Tetapi, juga menunjang operasional kendaraan prioritas yang bersifat darurat terhindar dari kemacetan. (rul/iwa) 

Lainnya