Neutron Yogyakarta

Kegiatan Sosialisasi oleh Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta di Desa Wisata Pucung

Kegiatan Sosialisasi oleh Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta di Desa Wisata Pucung
PENGABDIAN: Pemateri dari Dispar Kabupaten Gunungkidul mengisi sosialisasi cara management tempat wisata dan penggunaan medsos yang diselenggarakan oleh Amikom Yogyakarta. (GUNAWAN/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Tim Jagratara Media Universitas Amikom Yogyakarta menggelar kegiatan sosialisasi cara management tempat wisata dan penggunaan media sosial (medsos) di Gunungkidul. Salah satu perhatiannya didalam sosialisasi tersebut adalah kampung unik Wotawati. Wilayah yang dikenal selalu telat terpapar sinar matahari pagi, tapi lebih cepat memasuki malam hari.

Ini merupakan kegiatan sosial tugas akhir semester mahasiswa Amikom Yogyakarta. Lokasinya di kantor Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo Minggu (10/12). Pesertanya pengelola wisata di wilayah Kalurahan Pucung.

Hadir sebagai narasumber dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul. Masing-masing Subkor Kelembagaan Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Sudjarwono pemateri desa wisata dan pemateri medsos Heri Susanto.

Subkor Kelembagaan bid Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kabupaten Gunungkidul Sudjarwono mengatakan,
Kalurahan Pucung memiliki banyak potensi wisata. Salah satunya yang sedang viral yakni, Kampung Wotawati.

“Wilayah ini selalu telat terpapar sinar matahari pagi, tapi lebih cepat memasuki malam hari,” kata Sudjarwono.

Kegiatan Sosialisasi oleh mahasiswa AMIKOM Yogyakarta di Desa Wisata Pucung.

Kampung yang secara geografis berada di lembah Bengawan Solo Purba, potensial dikembangkan. Tugas pengelola kemudian meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai subjek atau pelaku penting dalam pembangunan Kepariwisataan.

“Dapat bersinergi dan bermitra dengan pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan kualitas perkembangan kepariwisataan di daerah,” ujarnya.

Tidak kalah penting, kata dia, membangun dan menumbuhkan sikap dan dukungan positif masyarakat sebagai tuan rumah.
Melalui perwujudan nilai-nilai Sapta Pesona bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di daerah dan manfaatnya bagi pembangunan daerah maupun kesejahteraan masyarakat.

“Jadi, Wotawati perlu diperkenalkan lebih luas lagi. Dikonsep, ditata, dan potensi daya tarik wisata yang ada dimanfaatkan untuk tujuan pariwisata,” ujarnya.

Sementara itu, pemateri desa wisata dan media sosial (medsos) Heri Susanto mengulas tentang penggunaan medsos instagram untuk pengembangan pariwisata. Saat ini banyak usaha jasa pariwisata percaya bahwa instagram membantu usaha mereka.

“UMKM Indonesia yang disurvei setuju bahwa penjualan mereka meningkat berkat instagram,” kata Heri Susanto.

Dewasa ini makin banyak pelanggan yang mengandalkan instagram untuk mencari produk dan jasa pariwisata. Medsos berbasis visual, tinggal membuat konten sesuai dengan platform.

“Membuat foto yang menarik, caption yang mengundang dan menggunakan tagar yang tepat. Story dan highlight melengkapi,” ujarnya.

Terpisah, Ketua pelaksana sosialisasi cara management tempat wisata dan penggunaan medsos Tim Jagratara Media Universitas Amikom Yogyakarta
Sukma Wahyudi mengatakan, kegiatan digelar guna untuk membantu desa wisata pucung untuk bisa lebih berkembang dan bisa menjadi sektor wisata yang maju, sekaligus untuk pemenuhan tugas akhir mata kuliah proyek sosial.

“(Di Pucung) masih ditemukan potensi destinasi wisata yang belum terkelola dengan baik. Mudah-mudahan kegiatan kami bisa membantu masyarakat di sektor pariwisata,” jelasnya. (gun/ila)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version