Neutron Yogyakarta

Lahan Parkir Baru Pantai Krakal Nganggur, Kini Tumbuh Subur Rumput Liar

Lahan Parkir Baru Pantai Krakal Nganggur, Kini Tumbuh Subur Rumput Liar
NGANGGUR - Lahan parkir baru Pantai Krakal, Ngestirejo, Tanjungsari banyak ditumbuhi rumput liar Minggu (11/12/2023). Foto: GUNAWAN/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Keberadaan lahan parkir baru di pintu masuk Pantai Krakal, Ngestirejo, Tanjungsari tidak efektif. Bukan lagi berfungsi sebagai tempat pemberhentian kendaraan, tapi justru tumbuh subur rumput liar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul Rakhmadian Wijayanto mengkonfirmasi persoalan tersebut. Dia mengatakan, awal tahun lalu sempat diuji coba bersamaan dengan peresmian showroom Industri Kecil Menengah (IKM).

Baca Juga: Jelang Nataru, Personel Dishub Kota Jogja Dibantu ATCS Tekan Kemacetan Karena Membeludaknya Kendaraan

“Uji coba selama satu minggu ternyata memang tidak bisa berjalan efektif,” kata Rakhmadian Senin (11/12).

Dia menduga, minimnya fasilitas menjadi alasan rombongan kendaraan wisata ogah parkir di tempat tersebut. Fasilitas penunjang seperti toilet, kamar mandi, drainase dan tempat peristirahatan sopir belum ada.

Baca Juga: Piala Asia 2023: Sumardji Bocorkan Timnas Indonesia Sudah Daftarkan 50 Pemain

“Makanya ketika kita ujicoba kita minta supaya masuk di tempat parkir Krakal. Ternyata akhirnya banyak pengunjung wisata kemudian memilih pindah ke partai lain,” ujarnya.

Pernah petugas memaksa semua kendaraan parkir di tempat tersebut, namun para sopir komplain. Keluhan itu kemudian ditindaklanjuti dengan mengajukan anggaran penambahan fasilitas.

Baca Juga: Sabar ! Masa Tunggu Haji Reguler di Jateng Capai 31 Tahun

“Tapi karena anggaran belum tersedia, jadi ini belum bisa kita laksanakan,” ujarnya.

Mengenai kesiapan petugas parkir, sebenarnya sudah siap. Namun karena lama tidak terpakai akhirnya tumbuh subur rumput liar. Disamping itu lokasi parkir cukup jauh dengan warung makan sehingga merepotkan sopir.

Baca Juga: Florida Joker Menuntut Uang Besar ke Developer Rockstar

“Taman parkir Krakal ini asetnya milik Dinas Pariwisata (Gunungkidul),” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dispar Kabupaten Gunungkidul Oneng Windu Wardhana mengatakan, rencana awal pembangunannya untuk area parkir sekaligus warung makan dan souvenir. Namun dengan terbatasnya anggaran kios-kios belum dapat terselesaikan.

Baca Juga: Berikut Profit Wasit Asal Jepang, Futoshi Nakamura yang Memimpin Pertandingan Persib vs Persik

“Sementara masih mencari peluang melalui dana DAK yang sampai saat ini masih terkunci,” kata Oneng Windu Wardhana.

Terpisah, Carik Ngestirejo, Tanjungsari Purwanti mengatakan, aktivitas sentra IKM di kawasan parkir Krakal masih berjalan. Biasanya mulai ada aktivitas pada saat akhir pekan. Produk unggulan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dipasang dalam showroom.

“Kami berharap area parkirnya ramai sehingga mendukung keberlangsungan IKM di tempat kami,” kata PUrwanti. (gun/iwa)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version