Neutron Yogyakarta

Ludes, Istri Bakar Sampah, Rumahnya Juga Ikut Terbakar

Ludes, Istri Bakar Sampah, Rumahnya Juga Ikut Terbakar
RATA TANAH - Lurah Pucanganom Surawan, berada antara puing sisa kebakaran rumah di Dengok, Pucanganom, Rongkop Senin (11/12/2023). Foto damkar untuk Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Warga Dengok, Pucanganom, Rongkop mendadak gempar. Gara-gara aktivitas membakar sampah, rumah pasangan suami istri (pasutri) Sarnoto dan Kartini ludes dilalap api.

Peristiwa tersebut berlangsung pada Senin (11/12/) sekitar pukul 09.30 WIB. Dalam insiden tersebut Sarnoto mengalami luka bakar ringan pada bagian bahu. Karena tempat tinggal rata dengan tanah, untuk sementara waktu mereka mengungsi di rumah saudara.

Baca Juga: Persebaya Surabaya Rawan Degradasi, Begini Hitung-Hitungannya…

Berdasarkan keterangan Lurah Pucanganom Surawan, peristiwa kebakaran berawal saat sang istri membakar sampah dekat kandang kambing dan meninggalkannya begitu saja. Sial, tak lama berselang angin kencang berhembus. Api berkobar merembet ke kandang dan rumah milik korban.

“Akhirnya seluruh isi rumah ludes terbakar,” ujarnya.

Baca Juga: Kalian Wajib Tahu..!! 8 Makanan Indonesia Ini Ternyata Hasil Akulturasi Dari Belanda. Apa Saja?

Selain membakar rumah, sang suami mengalami luka bakar pada bagian bahu. Luka bakar ringan terjadi karena dia hendak mengevakuasi kambing miliknya. Upaya pemadaman tidak membuahkan hasil.

“Seluruh rumah terlanjur terbakar dan mbah Sarnoto dan istrinya terpaksa mengungsi ke rumah sodara,” jelasnya.

Baca Juga: Usai Membantai Barcelona, Pelatih Girona Sebut Ini Adalah Kemenangan Istimewa Bagi Dirinya

Dia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bersama sehingga kasus serupa tidak terulang. Untuk kerugian material dari peristiwa kebakaran yang dialami diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

“Kalau ada aktivitas pembakaran, jangan ditinggal begitu saja. Saat pergi, api harus dipastikan benar-benar padam,” pintanya.

Baca Juga: Bank Ghaib Pengganda Uang, Tipu Korbannya Warga Jogja Hingga Rp 19,8 Juta

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadaman Kebakaran Kabupaten Gunungkidul Handoko mengatakan, setelah menerima laporan petugas diterjunkan ke lokasi kejadian.

“Tim masih berada di lokasi,” kata Handoko.

Meski tidak korban jiwa, pihaknya berharap peristiwa kebakaran menjadi pembelajaran bersama. Meski di awal musim hujan jumlah kebakaran mulai menurun, namun harus tetap waspada.

“Harus ada antisipasi misalnya rutin memeriksa instalasi kelistrikan,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Nataru, Personel Dishub Kota Jogja Dibantu ATCS Tekan Kemacetan Karena Membeludaknya Kendaraan

Selain itu, penggunaan alat kelistrikan hendaknya berstandar nasional Indonesia (SNI). Kemudian memastikan alat yang berpotensi menyebabkan kebakaran padam ketika meninggalkan rumah.”Lebih baik mencegah sebelum kejadian,” terangnya. (gun/iwa) 

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)