Neutron Yogyakarta

SNPMB 2024 Jogja Dibuka, Calon Mahasiswa Yang Sudah Diterima di Jalur Prestasi Tidak Bisa Lagi Mendaftar di Jalur Tes, Begini Teknisnya…

SNPMB 2024 Jogja Dibuka, Calon Mahasiswa Yang Sudah Diterima di Jalur Prestasi Tidak Bisa Lagi Mendaftar di Jalur Tes, Begini Teknisnya…
Tangkapan layar

RADAR MAGELANG – Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2024 secara resmi dibuka.

Tiga jalur penerimaan dibuka meliputi Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Seleksi Mandiri.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo mengatakan, ada perbaikan dari sisi akuntabilitas dan transparansi. Terutama untuk jalur mandiri.

Sedangkan untuk seleksi jalur nasional, prestasi maupun tes ada perubahan dan perbaikan terkait dengan optimalisasi kuota di jalur prestasi dan tes.

Baca Juga: Nyong Mati Wes Siap! Adu Argumen Warisan Berakhir Gagal Total, Pria Pemalang Menceburkan Diri ke Sumur, Bagaimana Nasibnya…

“Calon mahasiswa yang sudah diterima di jalur prestasi tidak bisa lagi mendaftar di jalur tes. Lalu yang sudah mendaftar ulang di jalur tes, tidak bisa mendaftar ke jalur mandiri,” ujarnya saat jumpa pers secara daring belum lama ini.

Perubahan dilakukan atas dasar prinsip keadilan. Pada evaluasi pelaksanaan SNPMB sebelumnya memperbolehkan calon mahasiswa mengambil lebih dari satu jalur.

Sistem ini diakui kurang tepat, karena menyebabkan banyak calon mahasiswa tidak mengambil jalur tes SNBT.

Padahal, SNBT sebetulnya bisa dimanfaatkan bagi calon mahasiswa yang tidak bisa menempuh jalur Mandiri karena alasan ekonomi.

Meski begitu, SNPMB 2024 memberikan kebebasan memilih maksimal empat program studi.

Baca Juga: Eks Penyerang PSS Sleman, Yevhen Bokhashvili Mendapatkan Surat Cinta dari PSSI

Selebihnya, pelaksanaan SNPMB tidak jauh beda pada 2023. Khususnya jalur SNBT yang tidak lagi menggunakan mata pelajaran, melainkan Tes Potensi Skolastik (TPS), Penalaran Matematik, serta Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

“Selama ini mahasiswa yang masuk di satu jalur kadang-kadang ikut lagi di jalur berikutnya, karena belum mantap pilihannya. Nah, ini yang coba kita hindari karena menyebabkan kosongnya bangku di perguruan tinggi. Masyarakat yang tadinya bisa masuk jadi tertutup kesempatannya,” papar Plt. Dirjen Diktiristek Prof Nizam. (lan/bah)

Lainnya