Neutron Yogyakarta

Alhamdulillah…Bantuan Pangan Beras Pusat di Gunungkidul Diperpanjang, Ini Alasannya…

Alhamdulillah…Bantuan Pangan Beras Pusat di Gunungkidul Diperpanjang, Ini Alasannya…
TURUN LAGI - Keluarga penerima manfaat (KPM) berkumpul di Balai Kalurahan Getas, Kapanewon Playen saat menerima program bantuan pangan beras belum lama ini

RADAR MAGELANG – Bantuan pangan dari pemerintah pusat diperpanjang. Di Gunungkidul bantuan beras akhir tahun ini menyasar 18 kapanewon dan ditujukan kepada 105.154 keluarga penerima manfaat (KPM).

Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Gunungkidul Suyono mengatakan, program bantuan pangan bertujuan untuk mengurangi kenaikan harg

Baca Juga: Bangga, Siswa SMA Ini Berhasil Ciptakan Mesin Potebel Pembuat Tempea beras.

“Bantuan beras juga bisa menurunkan pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan pangannya,” kata Suyono Rabu (13/12).

Dia menjelaskan, distribusi bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada akhir tahun ini dimulai sejak 7 hingga 15 Desember.

Suyono mengakui, bantuan pangan beras untuk Desember ini merupakan tambahan.

Baca Juga: Unik! Jalan Raya Di Bangkok Ini Dipasang Pendingin Udara Layaknya AC

“Awalnya enam bulan dibagi dua tahap, kemudian turun lagi untuk bulan ini,” ujarnya.

Tahap pertama alokasi April, Mei, dan Juni. Tahap kedua alokasi September, Oktober dan November.

Kemudian tambahan bantuan pangan beras akhir tahun ini pendistribusian sedang berlangsung sesuai dengan jadwal.

“Bantuan diperpanjang juga karena dampak El Nino ya,” terangnya.

Suyono menyebut, meski bantuan beras pusat diperpanjang namun tidak mempengaruhi jumlah penerima.

Data keluarga penerima manfaat pada tahap satu, dua dan Desember 2023 tetap sama.

Baca Juga: Hebat…Siswa MTsN 1 Sleman Panen Juara Kejurda Tinju DIY

“Setiap keluarga penerima manfaat mendapat 10 kilo gram (kg),” jelasnya.

Total cadangan pangan beras pusat yang disalurkan di Gunungkidul, mengacu pada data sebanyak 1,051.540 kg.

Pihaknya memastikan, beras yang disalurkan melalui BULOG tersebut dalam kondisi baik dan layak konsumsi.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul Asar Janjang Riyanti tidak menampik harga beras di Gunungkidul masih tinggi.

Mengacu pada stabilisasi pasokan dan harga pangan harga eceran tertinggi (SPHP) harga beras Rp 10.900 per kg.

“Sekarang harga masih di kisaran Rp 13 ribu per kg dan Rp 15 ribu per kg,” kata Asar Janjang Riyanti.

Baca Juga: Perayaan HUT Ke-16 Taman Pintar, 40 Siswa SD Ikut Berbagi Pengalaman

Sejauh ini program stabilisasi atau pengendalian harga belum mempengaruhi harga beras di pasaran.

Namun demikian pihaknya memastikan untuk stok oleh BULOG dipastikan aman sampai dengan 10,8 bulan ke depan. (gun/bah)

Lainnya

Exit mobile version