Neutron Yogyakarta

Antisipasi Penyebaran Covid-19, Rumah Sakit dan Puskesmas Diminta Siap Pemeriksaan Swab saat Libur Nataru

Antisipasi Penyebaran Covid-19, Rumah Sakit dan Puskesmas Diminta Siap Pemeriksaan Swab saat Libur Nataru
PANTAU: Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie. (Winda Atika Ira P/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Sebagai salah satu upaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Kesehatan DIY meminta rumah sakit dan puskesmas siap melakukan pemeriksaan swab untuk deteksi dini virus korona. Mengingat, kasus Covid-19 sudah melonjak di Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie meminta rumah sakit dan puskesmas mewaspadai lonjakan Covid-19 di DIY saat Nataru.

Persiapan perlu dilakukan salah satunya dengan menyiapkan layanan pemeriksaan deteksi dini korona.

Baca Juga: Melihat Kesiapan RSUD Sleman Hadapi Membludaknya Caleg Stres Pasca Pemilu 2024: Tidak Siapkan Ruangan Khusus, Tiga Nakes Siaga

“Kita minta semua teman-teman di rumah sakit dan puskesmas untuk siap melakukan swab jelas untuk mereka yang merasa dirinya atau meminta pemeriksaan kita lakukan itu,” katanya Rabu (13/12).

Pembajun menjelaskan meski lonjakan kasus tidak terlihat hingga saat ini namun pihaknya tak berharap kasus ini meningkat di DIY.

Fasilitas kesehatan pun juga diminta waspada dengan menyiapkan bed khusus penanganan Covid-19.

Baca Juga: 4 Kecamatan Teramai di Kabupaten Banjarnegara, Juaranya Bukan Purwanegara Atau Mandiraja, Tapi Justru…

Makanya, masyarakat atau wisatawan jug diminta meningkatkan kesadaran diri dengan tetap memakai masker jika sedang merasa sakit. Agar tak menulari dan ditulari orang lain.

“Dengan cuaca yang seperti ini juga saya menyarankan kalau (cuaca) begini sering-sering pakai masker biar sehat,” ujarnya.

Dia menyebut masyarakat dan wisatawan diharapkan kembali menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di masa libur akhir tahun nanti.

Terlebih Covid-19 yang sekarang tengah menyebar merupakan turunan dari varian Omicron. Meski varian ini tidak separah Delta, tetapi kewaspadaan harus tetap dijaga.

“Kalau Omicron memang tidak separah Delta tapi penularannya cepat oleh karena itu kita kuatkan lagi 3M-nya mencuci tangan pembatasan terhdp area-area tertentu misalnya menjauhi kerumunan dan lainnya,” jelasnya.

Baca Juga: Pengumuman Farewell RRQ Minggu Ini, Siapa Saja…

Menurutnya, kunci dari mengantisipasi sebaran Covid-19 ada pada PHBS. Penyebaran bisa diminimalisir atau ditekan jika masyarakat tetap menggunakan masker, jaga jarak dan menjauhi kerumunan.

“Termasuk kalau ada mengalami gejala flu, ya, pakai maskerlah. Sebenarnya kuncinya cuma satu kita belajar dari Covid-19 dan terapkan PHBS itu saja,” terangnya.

Pun isntansi ini belum menemui kasus Covid-19 varian EG.5 atau Eris di wilayah DIY. Namun begitu, prosedur atau protokol tetap (protap) dalam pelayanan penanganan Covid-19 tetap tidak berubah.

“Jika ditemukan kemudian dites hasilnya dibawah 30 harus pemeriksaan Whole Genom Sequences (GWS). Kalau datanya sampai hari ini kita belum, dari data SKDR kita sistem kewaspadaan dini kita belum dapat, belum ada data kasus yang EG.5,” tambahnya.

Baca Juga: Harapan Lolos 12 Besar Sirna, Nusantara United Berusaha Mencuri Tiga Poin dari PSIM

Terpisah Plt Kepala Sat Pol PP DIY Noviar Rahmad menyebut, belum ada pengawasan khusus untuk Covid-19 saat libur panjang akhir tahun.

Meski sejumlah wilayah lonjakan kasus Covid-19 telah terjadi seperti Jakarta, Jawa Barat. Wisatawan tetap dipersilakan masuk ke Jogja sama seperti tahun sebelumnya.

“Kita imbauan saja, sementara pembatasan wisatawan tidak ada. Tahun kemarin libur Nataru wisatawan dipersilakan masuk Jogja. Kita ikuti arahan dari Kemenkes saja kembali pakai masker, itu kan sifatnya imbauan jadi belum wajib,” katanya. (wia/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)