Neutron Yogyakarta

Jamin Netralitas, PMI DIY Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Pemilu

Jamin Netralitas, PMI DIY Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Pemilu
Ketua PMI DIY GBPH Prabukusumo didampingi pengurus PMI lainnya, Haka Astana.

RADAR MAGELANG – Jelang pelaksanaan Pemilu 2024, Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) akan menggelar Simulasi Tactical Floor Game (TFG). Kegiatan dalam rangka pelayanan, keamanan, dan keselamatan bertema Kesiapsiagaan Pemilu ini bakal diselenggarakan di Markas PMI DIY Kamis (14/12) pukul 10.00 WIB.

Kegiatan ini akan melibatkan sekitar seratus personel dari PMI DIY, PMI kabupaten dan kota di DIY, serta menghadirkan PMI Pusat.

Ada pula dari Korem 072 Pamungkas, Polda DIY, Bidokkes Polda DIY, Dinas Kesehatan DIY, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DIY.

Baca Juga: MA Benarkan Keputusan Gusti Prabu Tak Mengesahkan dan Melantik Kepengurusan PMI Kota Jogja

“TFG sebagai tahapan manajerial yang menggambarkan bagaimana alur kesiapsiagaan layanan, keamanan, dan keselamatan personel PMI dalam penugasan siaga Pemilu 2024. Kegiatan ini dimaksudkan pula untuk melatih kemampuan taktis personel sesuai standar operasional prosedur yang berlaku di PMI. Risiko selalu ada tetapi bagaimana hal tersebut bisa diminimalisasi,” jelas Ketua PMI DIY GBPH Prabukusumo.

Tokoh yang akrab disapa Gusti Prabu tersebut menegaskan pentingnya kesiapan personel PMI dalam menghadapi Pemilu 2024.

“Kegiatan ini sebagai komitmen PMI untuk melayani masyarakat selama tahapan hingga proses pemilihan sampai dengan pascapemilihan. Seluruh elemen PMI berkomitmen tetap berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah,” ungkapnya.

Baca Juga: Belajar Mitigas Gempa dan Tsunami dari PMI Jepang

Menurutnya, PMI dalam menjalankan mandatnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip tersebut. Di antaranya, kemanusiaan, kesamaan (imparsialitas), kenetralan, kemandirian (independensi), kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan (universalitas).

“Prinsip-prinsip tersebut memandu cara berpikir, berkomunikasi, proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan pelayanan PMI dalam masa damai, konflik bersenjata atau bencana alam. Prinsip-prinsip tersebut mendorong PMI untuk membantu masyarakat yang paling membutuhkan, terlepas dari apapun afiliasi politik, ras atau agama mereka,” paparnya.

Dalam menjalankan pelayanannya, dikatakan Gusti Prabu, personel PMI harus berpegang pada prinsip kemanusiaan dan kesamaan. Yakni, memberikan pelayanan secara profesional kepada masyarakat rentan yang paling membutuhkan.

Pelayanan dilakukan secara proporsional tanpa membedakan-bedakan atau melakukan diskriminasi atas dasar kebangsaan, ras, agama, kelas sosial, atau pendapat politik.

Baca Juga: HUT Ke-78, PMI DIY Kampanyekan Aksi Cerdas Iklim dan Sudah Distribusikan Jutaan Liter Air Bersih

“Agar PMI dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan, maka PMI harus mendapatkan kepercayaan dari semua pihak. Dalam hal inilah, PMI berpegang teguh pada prinsip kenetralan yakni tidak akan berpihak dalam suatu permusuhan dan tidak melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, keagamaan, atau ideologi,” ungkap Gusti Prabu.

Sementara itu, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI DIY Dr Arif Rianto Budinugroho mengatakan, kegiatan ini juga merupakan rangkaian Hari Relawan PMI yang jatuh pada 26 Desember.

“Kami siap menghadapi berbagai tantangan untuk melayani masyarakat dengan profesional dalam masa pemilu ini,” ujar Arif Rianto.

Menurutnya, simulasi TFG untuk memberikan gambaran situasi yang akan dihadapi. Termasuk, cara bertindak maupun untuk mengatasi berbagai tantangan di lapangan sesuai dengan standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku di PMI.

“Sehingga seluruh langkah dan strategi pelayanan dilaksanakan sesuai dengan rencana operasional dan diperhitungkan. Seluruh situasi harus ditangani dengan serius dengan tetap menjamin keamanan dan keselamatan personel yang ditugaskan,” jelas Arif Rianto.(amd)

Lainnya