Neutron Yogyakarta

Gunungkidul Jadi Percontohan Pengembangan Green Economy Village

Gunungkidul Jadi Percontohan Pengembangan Green Economy Village
RAMAH LINGKUNGAN - Petani di Kapanewon Ponjong mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pakan ternak dari pohon biomasa Kamis (14/12/2023). Foto: Gunawan/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Petani di Kapanewon Ponjong mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pakan ternak dari pohon biomasa.

Merupakan pengembangan ekosistem green economy village pendukung net zero emission berbasis keterlibatan masyarakat.

Keterlibatan masyarakat dalam rantai pasok biomassa tersebut adalah program PT PLN Energy Primer Indonesia.

Baca Juga: Modal Congkel Pintu dan Jendela, Dua Warga Jawa Timur Bawa Kabur Mobil Pajero di Sleman

Memanfaatkan jenis pohon Caliandra dan Indigovera, lokasi penanaman berada di wilayah Kalurahan Gombang dan Karangasem.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, kegiatan di Kalurahan Gombang dan Karangasem dalam rangka pengembangan Desa Berdaya Energi PLN Energi Primer Indonesia.

“Sudah berjalan sejak bulan Maret 2023, mulai penanaman jenis Caliandra dan Indigovera untuk meningkatkan terkait dengan program biomasa,” kata Mamit Setiawan Kamis (14/12/2023).

Baca Juga: Pecinta Marvel Semringah Neh, Insomniac Mulai Garap Spider-Man 3

Daun jadi pakan ternak, sementara pohonnya dimanfaatkan sebagai energi biomassa untuk covering PLTU.

Nah, saat ini petani di dua wilayah itu mendapat pendampingan, dan mengikuti pelatihan agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kami berharap Gunungkidul menjadi percontohan terkait dengan pengembangan green economy village,” ujarnya.

Baca Juga: Meta Terancam Tuntutan Pelanggaran Hak Cipta atas Kumpulan Data Pelatihan AI

Sementara itu, Wakil Pengageng Kawedanan Hageng Punakawan Datu Dana Suyasa GKR Mangkubumi RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo mengapresiasi program pendampingan dan pelatihan di Kalurahan Karangasem dan Gombang.

“Kami berharap berkelanjutan, sehingga memberikan manfaat secara lokal dan berkontribusi pada tingkat nasional,” kata GKR Mangkubumi RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo.

Namun, keberlanjutan program sangat tergantung dengan partisipasi masyarakat.

Dia mengingatkan, esensi pondasi dari program ini adalah keterlibatan masyarakat. (gun/iwa)

Lainnya