RADAR MAGELANG – Mayoritas bakal calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Umum 2024 berasal dari universitas yang sama, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja. Lalu, apakah mereka akan hadir dalam peristiwa budaya Nitilaku UGM dalam rangka Dies Natalis ke-75 UGM yang rutin digelar setiap tahun ini.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sudjito, mengatakan, pada prinsipnya acara ini acara UGM dan Kagama. Pihaknya pasti memberikan akses. Tapi belum tentu mereka datang. “Prinsipnya diundang, yang alumni-alumni itu,” ujar Arie, Kamis (14/12/2023).
Baca Juga: Nitilaku 2023 Rangkaian Dies Natalis ke-74 UGM, Usung Kenduri Kebangsaan Merajut Tenun KeIndonesiaan
Diketahui Capres nomor urut 1 Anies Baswedan merupakan lulusan Fakultas Ekonomi UGM. Sedangkan Cawapresnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan lulusan Fisipol UGM.Sedangkan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo lulusan Fakultas Hukum UGM. Cawapresnya Mahfud MD lulusan S-1 Fakultas Sastra dan Kebudayaan (Sasdaya) UGM dilanjutkan S-2 Ilmu Politik UGM dan Program Doktoral S-3 Ilmu Hukum Tata Negara UGM.
Kagama dan UGM memastikan netralitas dalam Pemilu 2024. Termasuk kegiatan Nitilaku 2023 dipastikan tidak ada hal-hal berbau kampanye atau yang mengarah pada politik pemenangan salah satu kontestan. Netralitas sudah menjadi fatsun politik kita karena koridor universitas memang universitas harus netral, netral dalam arti memberikan perlakuan secara adil kepada siapa pun yang kebetulan.”Kebetulan saja ini mereka jadi kandidat dalam Pilpres,” jelas Arie.
Dia menyebut ada banyak calon legislatif juga alumni UGM. Pihaknya secara internal sudah memiliki mekanisme yang mengatur, apalagi ada kontrol publik.”Jadi antara komitmen institusi sama fatsun politik yang kita pegang itu berpadu. Dan kita percaya deh kalau ada gorang goreng, siapa yang bawa wajan kan kelihatan. Tapi prinsipnya kita tetap menjaga integritas kita karena ada koridor yng harus kita jaga,” jelasnya.
Baca Juga: Joko Widodo Beri Respon Terkait Gelar Alumnus UGM Paling Memalukan: Ya Biasa Saja, Tapi…
Arie menilai bahwa publik sudah dewasa dalam menyikapi kondisi politik saat ini. Termasuk iklim informasi di media sosial yang tidak penuh dan justru dipotong dan digoreng tak ada habisnya.”Publik sendiri yang memberi penilaian tapi percayalah posisi Gadjah Mada dan Kagama tetap posisi netral agar pemilu berlangsung baik, dan mengurangi cemooh-cemoohan yang merusak begitu,” ujarnya.
“Dan kami percaya ini proses juga, siapa yang lebih mateng antara elit dengan rakyat kan kelihatan. Dan ini tantangan juga buat kita,” imbuhnya.
Ketua VI Pengbadian Masyarakat PP KAGAMA, Anak Agung Gede Putra mengatakan tidak perlu khawatir apabila para alumni yang ikut pilpres hadir dalam acara Nitilaku UGM. “Gak perlu dicemaskan deh kan kami sudah berkomitmen memberi teladan tadi, guyub rukun dan clear kagama itu bukan wadah yang partisan. Kita tidak kepada salah satu konstentasi,” ujarnya.
Apalagi, dia menyebut ketua Kagama Ganjar Pranowo sudah menyatakan istirahat dari Kagama. Jabatan ketua Kagama lalu dialihkan kepada pelaksana tugas Budi Karya Sumadi yang kebetulan menjabat sebagai Menteri Perhubungan RI saat ini. “Dan justru ketua umum kami istirahat selama periode berkonstelasi sehingga kemungkinan besar tidak hadir. Karena menjaga suasana netralitas dan mengapresiasi UGM kita,” ujarnya. (lan).