Neutron Yogyakarta

Catat ! Dua Jalur Tengkorak di Gunungkidul Ini akan Dihapus dari Google Maps

Catat ! Dua Jalur Tengkorak di Gunungkidul Ini akan Dihapus dari Google Maps
RAWAN – Rambu peringatan 3 T atau kendaraan diatas tiga ton dilarang melintas sering dilanggar. Nampak petugas berada di jalur tengkorak tanjakan Bundelan, Jurangjero, Ngawen - Dokumen Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Jalur tengkorak atau rawan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tengah menjadi perhatian Polres Gunungkidul.

Karena tingkat kerawanannya tinggi, dua jalur berbahaya diusulkan dihapus dari google maps.

Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan, rencana penonaktifan dua jalur tengkorak menindaklanjuti hasil koordinasi dengan Pemkab Gunungkidul.

Hal ini untuk mengantisipasi aktivitas warga yang belum mengetahui jalur berbahaya tersebut.

“Langkah demikian bertujuan untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi pengguna jalan,” kata Edy Bagus Sumantri Senin (18/12).

Baca Juga: Tips Untuk Anda Jika Ingin Memiliki Baterai Smartphone Yang Awet dan Tahan Lama

Dia menjelaskan, dua jalur yang akan dihapus yakni Clongop Kalurahan Hargomulyo, Gedangsari, dan Bundelan, Kapanewon Ngawen.

Secara geografis dua wilayah itu naik turun dengan tingkat kemiringan ekstrim.

“Tanjakan Clongop dan Bundelan akan dinonaktifkan sementara dari google maps,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten (Dishub) Kabupaten Gunungkidul Bayu Susilo Aji mengku tengah menyiapkan skema rekayasa arus lalu lintas.

Ada sejumlah titik berpotensi mengalami kepadatan saat liburan.

Baca Juga: Merasa Tak Dilibatkan Dalam Rencana Relokasi Teras Malioboro 2, PKL Malioboro Laporkan Pemprov DIY ke Ombudsman RI

“Itu kami antisipasi dengan rekayasa jalur di lima titik,” kata Bayu Susilo Aji Senin (18/12).

Masing-masing simpang empat Patuk, atau ke arah selatan menuju destinasi wisata Heha, akan dipasang pembatas.

Dari arah Jogja menuju ke Heha diputarkan dulu ke Kali Pentung baru kekiri. Untuk wisatawan yang keluar dari HeHa ke kiri arah Jogja.

Jalur utama Jogja-Wonosari kendaraan kecil bisa menggunakan jalur alternatif melalui Sambi-Tawang-Sorogedug/Klaten, atau Playen-Getas-Mangunan-Imogiri.

Bus wisata dari Klaten, Solo dan sekitarnya diarahkan masuk melalui Jalan Baron.

Dari arah Wonogiri, Pacitan bisa mengakses JJLS (Jalur Jalan Lintas Selatan).

Baca Juga: Sembilan Warga Bantul Positif Covid-19, Masyarakat Diimbau Menjaga Diri dan Tak Panik

“Bus Pariwisata dari arah Jogjakarta bisa melalui simpang 3 Gading kanan Playen, Paliyan, lanjut ke arah JJLS,” ujarnya.

Bus menuju pantai bisa menggunakan jalur utama jalan Baron atau pintu masuk Baron ke timur keluarnya JJLS baik ke timur dan baratnya atau Tepus-Mulo.

Kendaraan besar bus dan truk tidak boleh keluar melalui pintu utama utara. Harus ke timur arah Tepus atau ke barat arah JJLS Saptosari.

Wisatawan dari pantai melintasi JJLS arah Saptosari. Bus besar ke kanan Paliyan- Playen- langsung Jogjakarta. Kendaraan kecil bisa melalui Saptosari-Panggang-Bantul-Jogjakarta.

Baca Juga: Lewat TP2DD, Pemprov DIY Ajak Dinas Hingga Masyarakat Gencarkan Transaksi Digital

“Rekayasa lalu lintas nantinya bersifat situasional tidak permanen,” ujarnya. (gun/bah)

Lainnya

Exit mobile version