Neutron Yogyakarta

Terbanyak Sepanjang Sejarah, UAD Jogja Cetak 14 Guru Besar pada 2023

Terbanyak Sepanjang Sejarah, UAD Jogja Cetak 14 Guru Besar pada 2023
Dok UAD

RADAR KEBUMEN – Milad Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja ke-63 tahun diwarnai dengan sejumlah capaian yang membanggakan. Di antaranya keberhasilan UAD mencetak 14 guru besar (GB), terbanyak di antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah LLDIKTI Wilayah V sepanjang tahun 2023.

Rektor UAD Jogja Prof Muchlas mengatakan, UAD sebelumnya menetapkan 55 orang dosen potensial menjadi peserta program akselerasi. Program ini berhasil menjadikan 14 dosen meraih gelar profesor dan 9 dosen dalam penilaian. Sedangkan 31 dosen dalam pembinaan dan pendampingan.

“Jumlah perolehan guru besar tahun ini tercatat sebagai angka tertinggi dalam sejarah perjalanan UAD. Sebab pada tahun sebelumnyabaru dua orang yang meraih jabatan akademik profesor ,” ujarnya pada Sidang Terbuka Senat UAD dengan agenda upacara Milad ke-63 tahun di Kampus 4 UAD Jogja, Selasa (19/12/2023).

Baca Juga: Mahasiswa UAD Sulap Tanaman Liar Songgolangit Tangkal Radikal Bebas Perokok Aktif, Seperti Apa..

Muchlas menilai, peningkatan kualitas pendidikan berkualitas salah satunya kuncinya ialah pengajar yang kompeten di bidangnya. Dengan begitu, UAD bisa mencetak generasi emas berkualitas dan siap membangun bangsa.

“Ikhtiar mendorong dosen untuk meningkatkan kompetensi dilakukan salah satunya melalui fasilitasi dosen meraih beasiswa berbagai sumber,” ujarnya.

Selain itu juga melalui penetapan aturan pemberian insentif bagi dosen yang studi lanjut. Peogram ini dinilai sangat berhasil dan menggembirakan.

Baca Juga: UAD Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Tole Sutikno Sebut Peran Artificial Intelligence di Kendaraan Listrik Krusial

“Dilihat dari presentase dosen studi lanjut S3 tahun 2020 ada 104 atau 13,51 persen. Dan pada 2023 naik tajam 223 orang atau 31,58 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta Aris Junaidi mencatat ada puluhan prestasi yang berhasil diraih UAD Jogja. Salah satunya ialah capaian guru besar yang menunjang kualitas Universitas.

“Yang kami highlight, UAD mendapatkan SK guru besar terbanyak dibandingkan dengan PTS yang lain. Ada 12 SK sudah kami serahkan dan sebentar lagi ada dua kami susulkan. Jadi ini prestasi yang sangat luar biasa,” jelasnya. (lan/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version