RADAR MAGELANG – RSUD Panembahan Senopati Bantul menyiagakan pelayanan terkait adanya kecenderungan peningkatan kasus Covid-19.
Rumah sakit tersebut menyiapkan ruang isolasi yang disiapkan khusus sebagai antisipasi peningkatan kasus Covid-19.
RSUD Panembahan Senopati menyediakan ruang isolasi di ruang Baladewa dengan kapasitas empat tempat tidur. Kemudian di Bangsal Bima dengan kapasitas 18 tempat tidur.
Baca Juga: Dua Dusun di Bantul Terima Bantuan RTLH, Untuk Karangasem Rp 3,9 M dan Karangrejek Rp 1,2 M
“Sehingga total ada 22 tempat tidur untuk pasien isolasi,” kata Direktur RSUD Panembahan Senopati, Atthobari pada Selasa (19/12).
Kemudian apabila terjadi lonjakan kasus, rumah sakit tersebut juga menyiapkan penyiagaan ruang isolasi di masing-masing unit atau instalasi. Totalnya ada 10 tempat tidur yang rawat inap dan enam tempat tidur yang non rawat inap. Baik di IGD, ruang tindakan persalinan, dan Hemodialisa.
“Tambahan ada 16 tempat tidur, sehingga total kalo ada lonjakan itu kami menyiagakan kurang lebih ada 38 tempat tidur untuk pasien Covid-19,” jelas Atthobari.
Baca Juga: Ayo Kunjungi Panti Asuhan dan Panti Jompo, Permintaan Dikpora DIY ke Pelajar selama Libur Nataru
Penyiagaan ini juga dilakukan mengingat saat ini sedang menjelang masa Natal dan tahun baru (nataru). Di mana mobilitas masyarakat cukup tinggi dan sangat meningkat karena bersamaan dengan masa liburan sekolah.
“Di Bantul dan DIY yang menjadi destinasi wisata, mobilitas masyarakat sangat tinggi sehingga kami tentunya harus menyiapkan tindakan atau layanan kesehatan yang sifatnya darurat,” ujar Atthobari.
Saat ini, RSUD Panembahan Senopati sendiri sedang merawat empat pasien Covid-19. Kondisi keempat pasien tersebut komorbid sehingga mengharuskan dirawat inap.
“Untuk sementara masih terkendali kondisi mereka,” bebernya.
Atthobari menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan screening untuk mengantisipasi peredaran Covid-19. Namun, screening tersebut bukan untuk pasien secara umum.
Hanya dibatasi kepada yang memiliki faktor risiko atau terjadi potensi penularan lebih besar. Screening kepada pengunjung rumah sakit secara umum belum dilakukan karena masih dalam tahap kewaspadaan.
“Belum ada regulasi atau instruksi tindakan screening, baru khusus pada pasien-pasien tersebut,” ucapnya.
Ia mengatakan, untuk pengadaan obat, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul untuk pengadaan logistik seandainya terjadi lonjakan kasus.
Kemudian terkait kebijakan vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, nantinya akan dipusatkan atau dilakukan oleh dinkes.
“Dipusatkan di puskesmas dan ada jadwal tertentu, di bawah kendali Dinkes. Rumah sakit belum atau tidak ada instruksi vaksinasi,” katanya.
Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widyantara menyatakan bahwa rumah sakit di Bantul diharapkan selalu siap menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Mereka diharapkan kembali menyiapkan ruang untuk pasien-pasien yang bergejala dan memerlukan perawatan inap di rumah sakit.
“Rumah sakit ini juga sudah harus siap sewaktu-waktu dibutuhkan ada lonjakan kasus, siap dipergunakan kembali untuk perawatan bagi pasien pasien Covid-19,” ujarnya. (tyo/amd)