RADAR MAGELANG – Kondisi cuaca di wilayah Provinsi DIY, termasuk Kabupaten Gunungkidul, saat ini umumnya masih cerah berawan. Hari tanpa hujan ini diprediksi berlangsung sampai dengan sepekan kedepan.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta Romadi mengatakan, perubahan pembentukan awan hujan mengakibatkan potensi hujan sangat kecil.
“November dan Desember ini menurut pandangan umum seharusnya sudah hujan merata, tapi sekarang musim hujan mundur,” kata Romadi Rabu (20/12/2023).
Baca Juga: Update Konflik Israel vs Hamas : Total Jurnalis yang Tewas Hampir 100 jiwa
Dia menjelaskan, terkait dengan mundurnya musim hujan disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor secara global yaitu masih adanya El nino dalam status moderate sehingga mengurangi curah hujan di wilayah DIY.
“Selain itu juga untuk fenomena MJO atau fenomena atmosfer yang dapat mengakibatkan bertambahnya hujan di daerah yang dilaluinya saat ini berada di kuadran 8 dan tidak berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Jawa,” ujarnya.
Selain itu musim hujan mundur juga disebabkan oleh faktor regional. Terpantau adanya sirkulasi siklonik di sekitar barat Kalimantan yang menyebabkan angin di wilayah Pulau Jawa berpola divergensi atau menyebar sehingga memperkecil peluang hujan di Pulau Jawa.
“Berdasarkan pengamatan gejala fisis dan dinamika atmosfer-laut terkini menunjukkan bahwa Angin Timuran/Monsun Australia masih aktif di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator,” terangnya.
Diprediksi pada tiga dasarian ke depan dasarian III November hingga dasarian II Desember 2023 , curah hujan berkisar antara 10 sampai 75 mm dengan kriteria rendah menengah.
Curah hujan Desember 2023 diperkirakan berkisar 151 hingga 500 mm (kriteria menengah tinggi) dengan sifat hujan bervariasi bawah normal (BN) sampai atas normal (AN).
Baca Juga: Sering Makan di Kamar Mandi, Rina Nose Tuai Pro Kontra dari Netizen
“Saat ini masih kering, dan diprediksi mulai turun hujan pada 27 Desember 2023,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul Purwono sudah menyusun peta kerawanan bencana alam pada musim hujan tahun ini.
“Secara garis besar sebaran peta wilayah rawan bencana hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya,” kata Purwono.
Potensi angin kencang dan puting beliung di zona tengah seperti Kapanewon Semanu, Wonosari, Paliyan.
Untuk banjir luapan sungai membentang di bantaran Kali Oya dari Kapanewon Semin, Kapanewon Ngawen, Kapanewon Karangmojo, Kapanewon Wonosari, Kapanewon Nglipar, hingga Kapanewon Playen. Untuk potensi longsor ada di zona utara. (gun)