Neutron Yogyakarta

Masih Ada yang Pakai Radio Link, Belum Semua Kantor Kalurahan di Bantul Tersambung Jaringan Fiber Optik

Masih Ada yang Pakai Radio Link, Belum Semua Kantor Kalurahan di Bantul Tersambung Jaringan Fiber Optik
Suasana pelayanan publik di kantor Kalurahan Jagalan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Rabu (20/12). (Gregorius Bramantyo/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Belum semua kantor kalurahan di Kabupaten Bantul tersambung jaringan fiber optik (FO). Dari 75 kalurahan yang ada di Kabupaten Bantul, baru 38 kantor kalurahan yang telah tersambung jaringan FO.

Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bantul, ada dua kapanewon di Bantul di mana seluruh kalurahannya belum tersambung jaringan FO.

Dua kapanewon tersebut adalah Kapanewon Piyungan dan Kapanewon Jetis. Seluruh kantor kalurahan di dua kapanewon tersebut masih menggunakan jaringan radio link.

Baca Juga: Dewan Soroti Pembangunan Jaringan Fiber Optik di Bantul, Infrastruktur IT Dinilai Belum Jadi Prioritas Pemkab

Selain itu, ada beberapa kantor kalurahan yang berada di perbatasan dengan Kota Jogja atau berada di area perkotaan yang juga belum tersambung jaringan FO.

Seperti Kalurahan Banguntapan, Jagalan, dan Potorono di Kapanewon Banguntapan. Juga, Kalurahan Ngestiharjo di Kapanewon Kasihan dan Kalurahan Bangunharjo di Kapanewon Sewon.

Salah satu staf kantor Kalurahan Jagalan, Vitasari Widyaningrum, mengungkapkan, dirinya sering mengalami kesulitan sinyal saat menjalankan aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES). Sebab, kantor Kalurahan Jagalan masih menggunakan jaringan radio link.

Baca Juga: Masih Minim, BPJS Ketenagakerjaan Sasar Aktivasi Pekerja Sektor Informal di Pasar Beringharjo

Padahal, kantor kalurahan membutuhkan jaringan internet yang stabil. Lantaran pemerintah kalurahan setiap harinya menjalankan belasan aplikasi layanan. Mulai dari aplikasi layanan milik berbagai organisasi perangkat daerah hingga pemerintah kalurahan.

Vita sendiri sudah hafal bahwa susah sinyal selalu terjadi di rentang pukul 14.00 hingga 15.00. “Tidak setiap hari, tapi dalam waktu dua hari pasti trouble. Akhir-akhir ini justru sering mengalami kendala,” ungkapnya kepada Radar Jogja, Rabu (20/12).

Ia mengakui sering kesulitan menjalankan aplikasi SISKEUDES akibat sinyal jaringan radio link yang tidak stabil. Sehingga mengharuskannya untuk log out dari aplikasi tersebut untuk sementara. Namun ia juga sering kesulitan saat harus log in kembali ke aplikasi.

“Saat trouble biasanya ditunggu sekitar lima menit. Masih susah saat mau log in lagi, sering buffering,” katanya.

Baca Juga: Cek Tanggal Kedaluwarsa Parcel di Jogja, Pastikan Makanan dan Minuman Layak Dikonsumsi

Vita mengatakan, faktor cuaca juga berpengaruh terhadap sinyal radio link saat menjalankan aplikasi layanan. Terutama saat cuaca buruk seperti hujan. Di mana sinyal selalu bermasalah.

“Kalau yang parah itu pernah internet mati seharian saat hujan dan sering terjadi. Jadi harus telepon dari Diskominfo Bantul,” jelasnya.

Selain aplikasi SISKEUDES, aplikasi E-RAB juga diakui Vita sering mengalami kendala sinyal. Aplikasi tersebut diakui sering buffering dan susah saat hendak log in.

“Sering tidak stabil jaringannya. Nggak tahu apakah di servernya atau di jaringan internetnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Merayakan Keberagaman lewat Pameran Seni Rupa Ziarah Lintas Iman

Sulitnya jaringan tersebut membuat kinerja para staf kantor kalurahan terganggu. Seperti deadline yang harus terpaksa mundur hingga membuat kerjaan menumpuk.

Misalnya, ketika di kalurahan sedang ada sidang pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal) pada siang hari.

Di mana, esok harinya harus segera diserahkan ke Pemkab Bantul. Akibat jaringan yang tidak stabil membuat hal itu menjadi terhambat.

“Yang jelas mengganggu deadline karena adanya aplikasi itu kan dikejar oleh deadline,” ujar Vita.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Bantul, Bobot Ariffi’ Aidin mengatakan, pihaknya memang memiliki rencana agar semua kalurahan di Bantul tersambung jaringan FO. Hanya saja masih terkendala anggaran.

Baca Juga: Kali Kedua, Polres Magelang Kota Dipimpin Polwan. Kini Dijabat AKBP Herlina

“Kami coba mencari dari sumber-sumber lain di luar APBD,” katanya.

Ia menyebut, meskipun belum semua kantor kalurahan belum tersambung jaringan FO, namun kebutuhan untuk internet sudah terlayani dengan baik.

Menurutnya, perbedaan jaringan FO dan radio link terletak pada akses koneksi. Jaringan FO terkoneksi lewat kabel fiber.

Sedangkan radio link terkoneksi melalui frekuensi. Sehingga jika cuaca sedang buruk, jaringan radio link sering terganggu.

Baca Juga: Merayakan Keberagaman lewat Pameran Seni Rupa Ziarah Lintas Iman

“Tapi, kalau dengan kabel FO itu tidak terpengaruh oleh cuaca karena langsung terhubung dengan kabel. Kalau kondisi normal, radio link tidak masalah, hanya berpengaruhnya kalau kondisi hujan atau cuaca buruk,” jelasnya.

Bobot sendiri belum bisa memastikan terkait penambahan jaringan FO untuk kalurahan pada 2024 mendatang. Lantaran pihaknya belum memiliki anggaran.

“Tidak bisa dipetakan berapa anggaran yang dibutuhkan karena faktornya bukan berada di kalurahan tersebut. Kalurahan satu dengan yang lain anggarannya berbeda, tergantung jarak kabel,” ucapnya. (tyo/amd)

Lainnya

Exit mobile version