RADAR MAGELANG – Pengguna layanan BPJS Ketenagakerjaan pada sektor pekerja informal dirasa masih minim. Untuk itu, perlu terus digencarkan sosialisasi terkait program dan aktivasinya.
Teranyar, BPJS Ketenagakerjaan Jogjakarta baru saja jemput bola dengan mengunjungi Pasar Beringharjo sebagai sasaran aktivasi BPJS Ketenagakerjaan.
Agenda tersebut merupakan program yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia untuk meningkatkan pengguna BPJS Ketenagakerjaan di sektor informal.
Baca Juga: Cek Tanggal Kedaluwarsa Parcel di Jogja, Pastikan Makanan dan Minuman Layak Dikonsumsi
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jogjakarta Teguh Wiyono turut hadir untuk mengedukasi manfaat program kepada para pekerja sektor informal tersebut.
“Pasar kami rasa adalah tempat yang ideal dan strategis, karena banyak sekali pekerja informal di sini,” katanya, Rabu (20/12).
Teguh merinci, pengguna aktif BPJS Ketenagakerjaan di sektor informal atau bukan penerima upah (BPU) di Jogjakarta baru sebanyak 64.177 orang hingga November 2023.
Baca Juga: Musim Libur Nataru, TWC Target Kunjungan Candi Prambanan Capai 124 Ribu Wisatawan
Padahal, jumlah BPU yang tercatat saat ini sebanyak 684.047 orang jika menilik data dari angkutan kerja Badan Pusat Statistik (BPS).
“BPU yang aktif di BPJS kami masih sangat sedikit, baru 9,38 persen,” sebutnya.
Teguh menilai, keputusan untuk memilih pasar sebagai tempat aktivasi dan sosialisasi adalah langkah yang tepat. Ke depan, dia menuturkan, program tersebut masih akan dijalankan di beberapa pasar lainnya secara bergantian.
Baca Juga: Asprov PSSI DIY Imbau Suporter Tidak Menghadiri Pertandingan Semi Final dan Final Liga 3 DIY
Sementara terkait jumlah pekerja informal atau BPU di Lasar Beringharjo yang melakukan aktivasi, Teguh menargetkan setidaknya seratus pendaftar baru.
“Target hari ini seratus pendaftar, nanti kita tingkatkan terus secara berkala,” lontarnya.
Sementara itu, Koordinator Pasar Beringharjo Bagian Barat Aroni Fasah mengapresiasi langkah BPJS Ketenagakerjaan dengan mendatangi dan memberikan sosialisasi program secara langsung.
Disebutnya, salah satu kendala umum yang membuat para pekerja informal enggan atau belum mendaftar adalah karena kurangnya pemahaman terkait manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan tersebut.
“Banyak yang belum tahu manfaatnya dan kami terimakasih BPJS memberi arahan atau sosialisasi langsung ke sini,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan siap mendukung pertumbuhan pengguna BPJS Ketenagakerjaan di kawasan Pasar Beringharjo.
Dia mengungkapkan, program tersebut sangat penting. Sebab, bisa menjamin pekerja ketika mengalami kecelakaan kerja bahkan ketika meninggal dunia.
“Tentu ini penting dan bermanfaat, kami di sini juga akan mendukung program tersebut,” tandasnya. (iza/amd)