RADAR MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja sepanjang 2023 melakukan perbaikan jalan di 10 titik wilayahnya. Total anggarannya mencapai Rp 23 miliar. Perbaikan itu termasuk dalam pemeliharaan berkala yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP)
Sepuluh titik itu tersebar di Gedongkuning (sisi utara), Bener, Balirejo, Pasar Kembang, Jlagran Lor, Pembela Tanah Air, Parangtritis, Karanglo, Mentaok Raya, dan Jalan Tebu Mangli. Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DPUPKP Kota Jogja Hasri Nilam Baswari mengatakan, alokasi anggaran di 10 titik itu sebesar Rp 23 miliar termasuk dalam pemeliharaan berkala dan rutin. Total panjang jalan kota di wilayah Kota Jogja adalah 233,231 km yang terdiri dari 490 ruas jalan.
Selain itu, sejumlah jembatan juga mengalami pemeliharaan rutin sepanjang 2023. Alokasi anggarannya mencapai Rp 750 juta. “Kerusakan sebagian besar karena umur konstruksi jalan dan jembatan yang sudah berkurang,” ujar Hasri Nilam, Rabu (20/12).
Kerusakan sebagian besar bentuknya adalah retakan di permukaan aspal, lubang jalan dan penurunan elevasi jalan akibat dampak galian pekerjaan utilitas oleh pihak eksternal. Menurutnya, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan tersebar se Kota Jogja. Untuk pemeliharaan berkala jalan didasarkan data survei kondisi ruas jalan per akhir 2022. “Sesuai skala prioritas dan urgensinya,” tambahnya.
Sedangkan, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan berdasarkan laporan atau aduan warga melalui Jogja Smart Service (JSS), laporan survei harian dan proposal warga. Nilam menyebut, data pada akhir 2022 lalu jalan dengan kondisi baik di Kota Jogja 47,5 persen, kondisi sedang 33,03 persen dan kondisi rusak ringan 19,47 persen. Sedangkan, pada periode yang sama, ada dua jembatan kondisi baik dan 34 jembatan kondisi rusak ringan di Kota Jogja.
Sepanjang 2023 tidak ada jembatan yang dilakukan pemeliharaan berkala atau pemeliharaan secara keseluruhan. Hanya ada pemeliharaan rutin. “Seperti perbaikan selimut beton jembatan (spot per spot), perbaikan tulangan, pengecatan, atau perbaikan expantion joint,” ungkapnya.
Baca Juga: Dishub Bantul Antisipasi Jalur Cinomati Tak Dilewati Wisatawan
Dikatakannya, jumlah jembatan yang menjadi kewenangan Dinas PUPKP sebanyak 36 jembatan. Nilam berujar, memang survei kondisi jalan atau jembatan selalu dilakukan di akhir tahun. Itu sebagai upaya penanganan di tahun berikutnya, sekaligus evaluasi tahun sebelumnya.
Karena itu, survei akhir 2023 untuk penanganan 2024 dan dilaporkan resmi ke Kementerian PUPR. Menurutnya, survei akhir 2023 ini masih berjalan dan belum selesai. “Nanti dilaporkannya di awal Januari 2024,” ujarnya. (rul/pra)