Neutron Yogyakarta

Pemkot Jogja Kucurkan Rp 23 Miliar untuk Perbaikan 10 Titik Jalan selama 2023

Pemkot Jogja Kucurkan Rp 23 Miliar untuk Perbaikan 10 Titik Jalan selama 2023
BIAR LANCAR: Bus Trans Jogja sedang melintas di salah satu ruas jalan di Kota Jogja Selasa (24/10). (Elang Kharisma Dewangga/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja sepanjang 2023 melakukan perbaikan jalan di 10 titik wilayahnya. Total anggarannya mencapai Rp 23 miliar. Perbaikan itu termasuk dalam pemeliharaan berkala yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP)

Sepuluh titik itu tersebar di Gedongkuning (sisi utara), Bener, Balirejo, Pasar Kembang, Jlagran Lor, Pembela Tanah Air, Parangtritis, Karanglo, Mentaok Raya, dan Jalan Tebu Mangli. Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DPUPKP Kota Jogja Hasri Nilam Baswari mengatakan, alokasi anggaran di 10 titik itu sebesar Rp 23 miliar termasuk dalam pemeliharaan berkala dan rutin. Total panjang jalan kota di wilayah Kota Jogja adalah 233,231 km yang terdiri dari 490 ruas jalan.

Baca Juga: Libur Nataru Bisa Dapat Rp 1,2 Miliar, Tapi, Target PAD Pariwisata Bantul 2023 Berpeluang Gagal Tercapai

Selain itu, sejumlah jembatan juga mengalami pemeliharaan rutin sepanjang 2023. Alokasi anggarannya mencapai Rp 750 juta. “Kerusakan sebagian besar karena umur konstruksi jalan dan jembatan yang sudah berkurang,” ujar Hasri Nilam, Rabu (20/12).

Kerusakan sebagian besar bentuknya adalah retakan di permukaan aspal, lubang jalan dan penurunan elevasi jalan akibat dampak galian pekerjaan utilitas oleh pihak eksternal. Menurutnya, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan tersebar se Kota Jogja. Untuk pemeliharaan berkala jalan didasarkan data survei kondisi ruas jalan per akhir 2022. “Sesuai skala prioritas dan urgensinya,” tambahnya.

Baca Juga: Dewan Soroti Pembangunan Jaringan Fiber Optik di Bantul, Infrastruktur IT Dinilai Belum Jadi Prioritas Pemkab

Sedangkan, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan berdasarkan laporan atau aduan warga melalui Jogja Smart Service (JSS), laporan survei harian dan proposal warga. Nilam menyebut, data pada akhir 2022 lalu jalan dengan kondisi baik di Kota Jogja 47,5 persen, kondisi sedang 33,03 persen dan kondisi rusak ringan 19,47 persen. Sedangkan, pada periode yang sama, ada dua jembatan kondisi baik dan 34 jembatan kondisi rusak ringan di Kota Jogja.

Sepanjang 2023 tidak ada jembatan yang dilakukan pemeliharaan berkala atau pemeliharaan secara keseluruhan. Hanya ada pemeliharaan rutin. “Seperti perbaikan selimut beton jembatan (spot per spot), perbaikan tulangan, pengecatan, atau perbaikan expantion joint,” ungkapnya.

Baca Juga: Dishub Bantul Antisipasi Jalur Cinomati Tak Dilewati Wisatawan

Dikatakannya, jumlah jembatan yang menjadi kewenangan Dinas PUPKP sebanyak 36 jembatan. Nilam berujar, memang survei kondisi jalan atau jembatan selalu dilakukan di akhir tahun. Itu sebagai upaya penanganan di tahun berikutnya, sekaligus evaluasi tahun sebelumnya.

Karena itu, survei akhir 2023 untuk penanganan 2024 dan dilaporkan resmi ke Kementerian PUPR. Menurutnya, survei akhir 2023 ini masih berjalan dan belum selesai. “Nanti dilaporkannya di awal Januari 2024,” ujarnya. (rul/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version