RADAR MAGELANG – Mundurnya musim hujan berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih.
Karena anggaran untuk droping air bersih Pemkab Gunungkidul sudah habis, warga ramai-ramai minta kiriman air ke Palang Merah Indonesia (PMI).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Gunungkidul Sumadi mengatakan, tahun ini telah menyalurkan sebanyak 1.100 tangki air bersih.
Baca Juga: Sambut Momen Libur Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp12,2 Triliun
Diambil dari dana kedaruratan dan ditambah dengan alokasi Belanja Tak Terduga (BTT).
“Untuk anggaran droping, sekarang sudah habis. (Permintaan) ini kami arahkan ke PMI,” kata Sumadi, Kamis (21/12/2023).
Diakui Sumadi, mundurnya musim penghujan berdampak terhadap permintaan droping air bersih.
Baca Juga: Google Play Store Bolehkan Hapus Aplikasi di Perangkat Lain Secara Remote
Hujan yang sempat mengguyur beberapa waktu lalu belum mempengaruhi jumlah permintaan.
“Karena setelahnya tidak turun hujan sampai sekarang,” ujar Sumadi.
Sementara itu pegawai PMI Gunungkidul Agus Widi mengatakan, hingga sekarang masih melakukan droping air.
Baca Juga: Carls Jr Indonesia Resmi Tutup, Setelah 10 Tahun Beroperasi
Meskipun Pemkab Gunungkidul menghentikan droping air bersih ke masyarakat, program air bersih milik PMI jalan terus.
“Sampai akhir Desember 2023 atau kalau masih dianggap sangat dibutuhkan mungkin bisa lebih panjang,” kata Agus Widi.
Dia menjelaskan, permintaan droping air dari masyarakat terus berdatangan, terutama wilayah-wilayah yang selama ini menjadi langganan krisis air.
Baca Juga: Mendekati Natal dan Tahun Baru, Ternyata Aktivitas di Terminal Dhaksinarga Wonosari Masih Lengang
Pihaknya memprediksi jumlah permintaan droping air bersih terus bertambah.
“Karena berdasar informasi yang kami terima dari stasiun klimatologi, hujan normal baru akan terjadi pertengahan Februari 2024,” ujarnya.
Bagi warga yang ingin mendapatkan kiriman air, pihaknya menyarankan supaya mengajukan sesuai dengan prosedur.
Baca Juga: Totalnya Anggaran Rp 23,9 Miliar, TPST Tamanmartani Digadang Atasi Sampah di Empat Kapanewon
Disarankan melalui pemerintah kalurahan kemudian dilanjutkan ke PMI untuk ditindaklanjuti.
“Namun (permintaan) dari RT pun kami juga bisa layani,” terang Agus Widi.
Sejak September 2023, PMI telah mengalokasikan sekitar 460 tangki air bersih.
Hingga kini masih terjadi antrean droping air.
Rata-rata dalam sehari jalan tiga armada antara 12 sampai 15 rit.
Diakui, jumlah permintaan air tahun ini lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Karena kalau kemarin-kemarin malah dominan kemarau basah daripada kering,” ungkapnya. (gun/iwa)