RADAR MAGELANG – Kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sleman tercatat masih cukup tinggi. Bahkan, selama kurun waktu satu tahun terakhir ini sudah ada 186 orang tewas di jalan raya.
Kapolresta Sleman Kombes Pol Ardi Yuswanto mengatakan, selama tahun 2023 hingga bulan November total ada 1.935 kasus kecelakaan lalu lintas di Sleman.
Dari jumlah tersebut, ada 186 korban meninggal dunia dan 2.532 korban luka ringan. Kerugian materi sebesar Rp 1,29 miliar.
Ardi menyebut, jumlah kecelakaan selama tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Sebab, untuk tahun 2022 total kasus kecelakaan di Sleman mencapai 2.568 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 197 orang dan 3.188 korban luka ringan. Adapun total kerugian materinya mencapai Rp. 1,28 miliar.
Sementara untuk data pelanggaran lalu lintas, Polresta Sleman mencatat selama tahun 2023 ada sebanyak 16.051 kasus. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan tahun 2022 yang jumlahnya hanya 11.531 kasus.
“Untuk itu kami selalu imbau kepada masyarakat supaya mematuhi aturan lalu lintas agar mengantisipasi kejadian kecelakaan,” ujar perwira polisi dengan tiga melati di pundak itu, Kamis (21/12).
Baca Juga: Sambut Momen Libur Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp12,2 Triliun
Menghadapi libur natal dan tahun baru, Ardi mengaku, bahwa pihaknya akan mendirikan empat pos pengamanan dan pelayanan. Di antaranya Pos Pam Tempel, Pos Pam Gamping, Pos Pam Amplaz, dan Pos Pam Prambanan.
Dia menambahkan, pada malam pergantian tahun nanti wilayah Candi Prambanan juga menjadi perhatian penuh pihaknya.
Sebab, Polresta Sleman telah menerima izin keramaian berupa acara konser musik yang jumlah penontonnya mencapai 15 ribu orang.
Baca Juga: Google Play Store Bolehkan Hapus Aplikasi di Perangkat Lain Secara Remote
“Kami akan siagakan personil agar kegiatan berjalan aman dan lancar,” tegas Kapolresta.
Sebelumnya, Wakasat Lantas Polresta Sleman AKP Arfita Dewi menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan 171 personel untuk pengamanan natal dan tahun baru.
Ratusan personel itu akan ditugaskan pada daerah rawan macet, gereja, dan tempat hiburan atau wisata.
“Kami juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas apabila terjadi kepadatan arus kendaraan, terlebih jika terjadi kepadatan arus dari Jawa Tengah yang masuk ke Sleman,” beber Arfita. (inu/amd)