Neutron Yogyakarta

Ketersediaan Bahan Pokok di Bantul Memadai Jelang Nataru

Ketersediaan Bahan Pokok di Bantul Memadai Jelang Nataru
STABIL: Warga membeli kebutuhan bahan pokok dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah di Lapangan Dwi Sapta, Kalurahan Ringinharjo, Bantul. (Gregorius Bramantyo/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten Bantul menyebut harga bahan pokok (bapok) di Bumi Projotamansari cenderung stabil jelang libur Natal dan tahun Baru (bataru).

Kenaikan harga hanya terjadi di sejumlah komoditas seperti cabai. Baik cabai merah maupun cabai rawit.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, kenaikan harga di beberapa komoditas sudah terjadi saat ini. Meski begitu, Pemkab Bantul telah melakukan pemantauan sekaligus pengendalian harga-harga.

Baca Juga: Tak Perlu Keliling Kota Cegah Macet Saat Pergantian Malam Tahun Baru, 15 Titik Pesta Kembang Api Disiapkan, HB X: Ada Race di Mandala Krida

Di mana harga komoditas dibagi ke dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama adalah komoditas yang harganya stabil. Yakni, hanya naik nol hingga tiga persen.

“Yaitu beras, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam broiler, dan kedelai impor. Harganya relatif stabil,” katanya kepada wartawan, Kamis (21/12).

Sementara komoditas yang harganya turun di bawah harga normal adalah gula pasir, telur ayam ras, dan cabai rawit merah.

“Kemudian yang harganya naik di atas tiga persen adalah cabai merah keriting, bawang merah, bawang putih, dan kedelai lokal,” beber Halim.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan, KAI Hadirkan Kereta Eksekutif dan Luxury New Generation

Ia menjelaskan, dari sisi ketersediaan, pihaknya sudah melakukan pemantauan. Tidak hanya di pasar-pasar rakyat, tetapi hingga memantau ke distributor.

Dari pemantauan tersebut, disimpulkan bahwa seluruh komoditas yang diperlukan dalam keadaan ama.

“Tersedia dan cukup memadai untuk memenuhi lonjakan permintaan akibat meningkatnya wisatawan di masa Nataru,” ujar pejabat kelahiran Rembang ini.

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul mencatat, komoditas cabai yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi terjadi untuk cabai rawit merah.

Baca Juga: Simbol Darurat Kemanusiaan, Fortais Kota Jogja Gelar Nikah Gratis di Dalam Ambulans

Pada Desember 2023 mencapai Rp 83.667 per kilogram atau naik dari sebelumnya Rp 81.300 per kilogram.

Sedangkan untuk cabai rawit hijau naik dari Rp 53.600 menjadi Rp 53.933 per kilogram.

Untuk cabai merah keriting juga naik dari Rp61.033 menjadi Rp65.217 dan cabai merah besar dari Rp53.750 menjadi Rp57.292 per kilogram.

“Kenaikan ini terjadi karena faktor cuaca dan juga belum panen. Nanti jika sudah panen akan turun lagi,” kata Kepala DKUKMPP Agus Sulistiyana.

Baca Juga: Mendadak Lokasi di Kabupaten Magelang Ini Jadi Destinawi Wisata Durian, Yuk Buru Sebelum Kehabisan…

Sementara untuk komoditas lainnya, Agus memastikan harganya masih stabil. Untuk beras saat ini masih berkisar Rp 13.200 sampai Rp 13.900 per kilogram, gula pasir Rp 16.000 per kilogram, dan minyak goreng Rp 14.000 per liter.

Daging sapi Rp 140.000 per kilogram, telur Rp 27.000 per kilogram, bawang merah Rp3 6.500 per kilogram, dan bawang putih Rp 37.183 per kilogram.

Harga tersebut didapatkan dari pemantauan yang dilakukan ke lima pasar yang ada di Kabupaten Bantul. Yakni, Pasar Bantul, Pasar Imogiri, Pasar Piyungan, Pasar Niten dan Pasar Pijenan.

Baca Juga: Aksi Pelecahan Pria Tak Dikenal di Malang dengan Menunjukkan Organ Vitalnya, Korban Ungkap Keresahan di Medsos

Adapun dari stok yang ada, beras ada 9.570,4 ton, gula pasir 1.704,1 ton, minyak goreng ada 787.438 liter untuk kemasan botol, dan 98.000 liter untuk curah.

Tepung terigu ada 1.205,8 ton, daging sapi 34.590 Kg, cabai 46.338 kilogram untuk merah keriting dan 36.791 kilogram untuk rawit merah. Sedangkan telur ayam ras ada 149.350 kilogram.

“Untuk stok komoditas yang ada kami pastikan juga aman. Kami sudah mengecek ke lima pasar dan distributor, hasilnya aman dan mencukupi,” jelas Agus. (tyo/amd)

Lainnya

Exit mobile version