Neutron Yogyakarta

Tak seperti Pandemi tapi Dinkes Kebumen Imbau Pakai Masker

Tak seperti Pandemi tapi Dinkes Kebumen Imbau Pakai Masker
AKSI: Seorang aktivis sosial di Jogjakarta Baharuddin Kamba, melakukan aksi simpatik sekaligus unik. Aksi berupa ajakan untuk mentaati protokol kesehatan (prokes) ini dilakukannya dengan cara memasangi masker patung polisi yang berada di perempatan Gramedia. (BAHARUDDIN KAMBA FOR RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kebumen menyebut belum ada gejolak kasus Covid-19 pada jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Kendati begitu, upaya mitigasi terus dilakukan guna mempersempit ruang penularan virus penyebab Covid-19.

“Sudah ada surat ke OPD dan Puskesmas. Sifatnya imbauan ya. Tapi tidak seperti pandemi. Intinya pakai masker,” kata Kepala Dinkes PPKB Kebumen Iwan Danardono Kamis (21/12).

Baca Juga: 680 Taekwondoin Berlaga di Kejuaraan Super Taekwondo Championship 2023

Sejauh ini, kata Iwan, Dinkes PPKB Kebumen telah mengeluarkan surat edaran berkaitan dengan upaya antisipasi merebaknya Covid-19. Surat tersebut berisi imbauan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.

Terkait jumlah, dia menyebut, belum ada temuan kasus Covid-19 jelang libur Nataru. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi wilayah lain yang kini mengalami peningkatan kasus. “Kami masih nihil. Belum ada laporan Covid-19,” katanya.

Iwan tak memungkiri, muncul kekhawatiran kasus aktif Covid-19 bakal meningkat. Sebab dalam waktu dekat ada potensi pergerakan masa seiring libur Nataru. Momentum ini biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk berkumpul dalam jumlah banyak.

Baca Juga: Kemenag Purworejo Peringati HAB Ke-78, Libatkan Para Pelaku Usaha Bersertifikasi Halal

Iwan pun mengimbau agar masyarakat tidak berpergian ke daerah yang kini mengalami tren kenaikan angka Covid-19. Meski begitu, pemerintah juga belum berani menerapkan ketentuan khusus bagi pelaku perjalanan jauh. “Kalau sakit segera periksa. Kalau bisa tidak berpergian ke daerah yang sedang banyak kasus,” imbau Iwan.

Iwan menambahkan, langkah antisipasi penyebaran Covid-19 sebenarnya tetap dilakukan pemerintah daerah. Bukan hanya momentum menghadapi libur Nataru. Tapi diluar itu juga tetap berlaku dengan memastikan ketersediaan ruang isolasi khusus di rumah sakit rujukan. Sampai sekarang ruang isolasi masih ada. “Tinggal kalau dibutuhkan ready,” terangnya.

Anggota DPRD Kebumen Bambang Sutrisno meminta agar pemerintah daerah tidak menganggap enteng merebaknya kasus Covid-19 di sejumlah daerah. Menurutnya mobilisasi masa pada perayaan Nataru memiliki kerawanan penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu langkah antisipasi perlu dilakukan agar situasi pandemi tidak kembali terulang.  “Jangan sampai terulang seperti pandemi. Harus menjadi perhatian dan kewaspadaan bersama,” tegasnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)