Neutron Yogyakarta

Gereja Kotabaru Disterilisisasi Tim Jibom, Siap Tampung Ribuan Umat

Gereja Kotabaru Disterilisisasi Tim Jibom, Siap Tampung Ribuan Umat
Anggota penjinak bahan peledak sedang melakukan penyisiran dan sterilisasi di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Minggu (24/12). (Gregorius Bramantyo/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Robot Surveilans Brimob milik Unit Penjinak Bom (Jibom) Satuan Brimob (Satbrimob) Polda DIY menyisir beberapa sudut ruangan pada tiga gereja besar di Kota Jogja yang digunakan untuk perayaan Natal. Pengecekan ini dilakukan bersama jajaran Polresta Jogja pada Minggu (24/12) siang.

Sterilisasi dilakukan di sejumlah gerejgereja di Kota Jogja. Yakni, Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Gereja Santo Albertus Agung Jetis, Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji, Gereja HKTY Pugeran, Gereja Santo Yusup Bintaran, Gereja Kristus Raja Baciro, dan Gereja Kumetiran.

Pengecekan dilakukan di seluruh sudut ruangan gereja untuk memastikan tidak ada benda mencurigakan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan ibadah.

Baca Juga: Bawaslu DIY Sebut E-Money Jadi Modus Baru Politik Uang saat Pemilu 2024

Kepala Tim Penjinakan Bahan Peledak Satbrimob Polda DIY AKP Hendro Purnomo mengatakan, sejumlah alat bantu disiapkan dalam pengecekan ini.

Selain Robot Surveillance, juga ada alat pendeteksi dan penjinak bom, alat deteksi kimia biologi, dan radioaktif (KBR).

Ia menjelaskan, fungsi alat-alat tersebut untuk membantu petugas kepolisian melihat bagian-bagian yang sulit dijangkau.

Baca Juga: Meski Awalnya Ribet, Penjual Hingga Pembeli Elpiji 3 Kg Setujui Pembelian Gunakan KTP

“Seperti di bawah-bawah kursi, sehingga kami lebih efisien dalam melaksanakan tugas,” katanya kepada wartawan di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Minggu (24/12).

Setelah dilakukan sterilisasi, Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru dinyatakan steril dari bahan-bahan peledak. Hendro menyebut, sterilisasi juga dilakukan di enam lokasi gereja lainnya di Kota Jogja.

Ada juga di 20 gereja di Sleman, lima gereja di Gunungkidul, tujuh gereja di Kulon Progo, dan lima gereja di Bantul.

Selain sterilisasi dari bom, nantinya juga akan disiagakan petugas untuk melakukan pengamanan di wilayah gereja.

Baca Juga: Tragedi Ledakan Inferno di Morowali: 12 Tewas Akibat Tungku Smelter Nikel Meledak!

“Kemudian kami laksanakan patroli-patroli di seputaran wilayah Yogyakarta,” jelasnya.

Pastor Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru Nicolaus Devianto Fajar Trinugroho mengatakan, rangkaian kegiatan malam Natal hingga Natal akan dilaksanakan dalam enam kali perayaan ekaristi.

Diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 2.700 umat Katolik dalam setiap misa. Baik secara luring dan daring.

“Kami selalu koordinasi dengan polsek terkait keamanan dan ketertiban. Sementara dari panitia mempersiapkan hal-hal praktis dan teknis terkait peribadatan itu sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Siapkan Oli di Rest Area, Pertamina Lubricants Ajak Masyarakat Periksa Kendaraan selama Liburan Nataru 

Ia menjelaskan, tidak ada pembatasan bagi umat yang akan mengikuti misa Natal di tahun ini. Seperti yang dilakukan pada thaun-tahun sebelumnya saat masih pandemi Covid-19.

Namun, pihaknya tetap berhati-hati lantaran kasus Covid di sejumlah wilayah terindikasi meningkat.

“Kami tetap menyediakan masker dan mengimbau untuk umat yang mungkin sedang tidak sehat agar menggunakan masker,” ucapnya.

Pada Natal tahun ini, Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru mengusung tema Terang itu Bercahaya di dalam Kegelapan dan Kegelapan itu Tidak Menguasainya.

Baca Juga: Revitalisasi Pasar Tradisional Gunungkidul Dihentikan, Ternyata Ini Penyebabnya

Makna terang itu dipresentasikan sebagai kelahiran dan kedatangan Yesus Kristus ke dunia untuk menerangi hati umatnya.

Sementara kegelapan yang dimaksud adalah adanya krisis sampah, kekeringan, hingga situasi politik menjelang Pemilu 2024 yang terjadi di berbagai daerah.

“Situasi tersebut mengundang umat untuk bijaksana dalam menanggapi situasi tersebut dan menjadikannya sebagai harapan untuk masa depan yang cerah,” tandasnya. (tyo/amd)

Lainnya