Neutron Yogyakarta

Libur Natal Okupansi Hotel di Sleman Capai 97 Persen, PHRI: Sempat Khawatir Keamanan Karena Ada Bentrok Pendukung Partai

Libur Natal Okupansi Hotel di Sleman Capai 97 Persen, PHRI: Sempat Khawatir Keamanan Karena Ada Bentrok Pendukung Partai
NETRAL: Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. (IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman mencatat tingkat okupansi hotel pada musim libur Natal kemarin mencapai 97 persen.

Sayangnya, sektor kepariwisataan di Jogjakarta sempat tercoreng akibat adanya bentrok pendukung partai.

Ketua PHRI Sleman Andhu Pakerti mengatakan, okupansi hotel pada libur Natal memang cukup tinggi.

Baca Juga: Serap Anggaran Rp 6,3 Miliar, Puskesmas Alian Dibangun dari Dana Cukai Rokok

Tercatat pada tanggal (23/12) tingkat keterisian hotel di Sleman mencapai 97,35 persen. Kemudian pada tanggal (24/12) okupansinya menyentuh 92,25 persen.

PHRI Sleman mencatat penurunan tingkat keterisian kamar hotel pada hari natal atau pada tanggal (25/12) menjadi 76,37 persen. Kl

Kemudian untuk hari ini (26/12) tingkat okupansi hotel di Sleman menyentuh angka 66,7 persen.

Baca Juga: Komunitas Berbagi Beras Miliki 450 Relawan, Bagikan Hampir ke Seluruh Wilayah DIY, Swadaya Beli Bensin Atau Makan

Menurut Andhu, pihaknya sudah berupaya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan wisatawan seperti mencegah harga sewa hotel di luar kewajaran atau tindakan nuthuk.

Langkahnya dilakukan dengan meminta wisatawan memesan melalui aplikasi yang terpercaya.

“Jadi harga di awal sudah saling memahami dan ada kesepakatan. Saat ini belum ada hal-hal yang bersifat urgensi ataupun kejadian yang merugikan wisatawan dari sisi pelayanan hotel,” ujar Andhu kepada Radar Jogja, Selasa (26/12).

Dia membeberkan, bahwa pemesanan hotel di Sleman memang mayoritas dilakukan secara online. Persentasenya sekitar 80 persen untuk yang menggunakan online travel agent (OTA).

Baca Juga: Selain Borobudur, Ini Tempat Wisata di Magelang Yang Wajib Dikunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru

Selain itu, 15 persen melalui reservasi telepon dan website hotel, dan hanya 5 persen yang melalui front office.

Sementara jika ada kejadian nuthuk harga di anggota PHRI Sleman, Andhu memastikan, bakal ada dialog dan antisipasi kedepannya.

Namun diakuinya, memang ada beberapa permasalahan yang terkadang di luar kendali pengelola hotel

“Seperti kemarin terjadinya bentrok antar pendukung fanatisme partai peserta pemilu, sedikit kami khawatirkan perihal keamanan,” terang Andhu.

Baca Juga: Urai Kemacetan, Dishub Gunungkidul Menyiapkan Skema Rekayasa Jalur di Lima Lokasi, Mana Saja?

Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memastikan ada sanksi bagi pelaku usaha dan petugas parkir yang memberlakukan harga tidak semestinya atau nuthuk kepada wisatawan.

Khususnya, selama musim libur Natal dan tahun baru (nataru) seperti sekarang.

Baca Juga: Tambah Jumlah Petugas Kebersihan dan Perpanjang Waktu Kerja, Pemkot Pastikan Kawasan Gumaton Bersih dari Sampah Selama Libur Nataru
Orang nomor satu di Sleman itu meminta, agar selama periode libur nataru ini masyarakat dan pengusaha lokal bisa menyambut kedatangan wisatawan dengan selalu tersenyum dan ramah.

Sehingga harapannya para wisatawan yang menghabiskan masa liburannya di kabupaten Sleman bisa merasa nyaman.

“Jangan sampai nuthuk atau menaikkan harga hanya untuk memanfaatkan momen ini. Bakal kita kenakan sanksi,” tegas Kustini. (inu/bah)

Lainnya

Exit mobile version