Neutron Yogyakarta

Libur Nataru Bikin Pedagang Teras Malioboro 1 Kebanjiran Omzet Hingga 3 Kali Lipat, Jelang Tahun Baru Harap Naik Terus

Libur Nataru Bikin Pedagang Teras Malioboro 1 Kebanjiran Omzet Hingga 3 Kali Lipat, Jelang Tahun Baru Harap Naik Terus
LARIS: Salah seorang pedagang di Teras Malioboro 1 Kendar saat melayani pesanan pengunjung Selasa (26/12). (Istimewa)

RADAR MAGELANG – Momentum libur Natal dan tahun baru (nataru) menjadi angin segar bagi sektor pariwisata, terkhusus juga bagi kunjungan di Teras Malioboro (TM) 1 mengalami peningkatan. Omzet para pedagang pun ikut terkatrol hingga 3 kali lipat.

Seperti Kendar, seorang pedagang siomay, batagor, dan empek-empek di TM 1. Liburan kali ini TM 1 mengalami peningkatan pengunjung sejak sepekan terakhir sebelum Hari Raya Natal. Kondisi tersebut membawa dampak positif bagi lapak kulinernya.

Alhamdulillah pendapatan kita juga terkontrol,” katanya Selasa (26/12).

Baca Juga: Sempat Terlibat Masalah Pribadi, WNA Finlandia Hilang di Objek Wisata Kaliurang Berhasil Ditemukan

Kendar menjelaskan pengunjung rata-rata banyak dari kawasan Sumatera juga Nusa Tenggara Timur. Situasi peningkatan pengunjung terjadi sejak malam Natal.

“Kita melihat sejak malam Natal orang dari timur banyak banget yang berkunjung di teras malioboro,” ujarnya.

Dia menyebut, banyaknya event yang terselenggara di TM 1 mendongkrak kunjungan ke sana. Setiap malamnya di TM 1 selalu ada event baik live musik atau angklung di sekitaran TM 1.

Baca Juga: Final Liga 3 DIY: Persiba Bantul Ditahan Imbang PS HW UMY di Babak Pertama

“Kita sejauh ini hampir dua kali lipat (omzetnya) kalau dari hari biasa misal kemarin Rp 100 ribu sekarang Rp 2 ratus ribu,” jelasnya.

Praktis, sebagai upaya meningkatkan pelayanan terhadap para wisatawan pihaknya memperpanjang jam operasionalnya.

Biasa dia buka pukul 12.00 momen libur nataru ini buka pukul 09.00. Kemudian biasa tutup pukul 23.00, saat ini hingga 01.00 dini hari.

Baca Juga: KPU Kabupaten Purworejo Sudah Mulai Setting Kotak Suara

“Kita bukanya tergantung pengunjung saja. Biar mereka nggak kecewa,” terangnya.

Pedagang lain Sumeh mengaku omzetnya naik 3 kali lipat pada momen libur nataru kali ini. Berbeda pada hari-hari biasa, omzet yang didapat sejak sepekan terakhir ini 100 persen.

“Sama hari hari biasa, yo, lebih lah 3 kali lipat ada. Omzet alhamdulillah naik. Untuk sementra ini bisa 100 persen (omzet),” kata pedahang gudeg di TM 1.

Perempuan paruh baya usia 52 tahun itu pengunjung yang datang jauh lebih banyak dibanding hari-hari biasa sejak Jumat (22/12) pekan lalu.

Baca Juga: Libur Natal Okupansi Hotel di Sleman Capai 97 Persen, PHRI: Sempat Khawatir Keamanan Karena Ada Bentrok Pendukung Partai

Selain dagangannya berupa kuliner gudeg pecel juga sate ayam. Kuliner sate salah satu yang paling ditonjolkan dan favorit diserbu wisatawan.

“Kalau prediksi saya naik lagi menjelang tahun baru seperti tahun-tahun kemarin biasanya yo naik. Insyaallah semoga aja doanya,” tambahnya. (wia/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version