RADAR MAGELANG – Target pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bantul dari sektor pariwisata tahun ini masih kurang lima persen. Atau setara dengan Rp 1,2 miliar. Angka itu pun diyakini Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul masih bisa terpenuhi selama masa libur tahun baru.
Kepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinpar Bantul Markus Purnomo Adi menyebut, PAD pariwisata saat ini sudah mencapai Rp 25,3 miliar, dengan target awal sekitar Rp 26,5 miliar. Sementara jumlah PAD yang masuk pada Senin (25/12), mencapai Rp 230 juta.
Markus mengaku, tidak ada target dari dinpar terkait jumlah wisatawan yang berkunjung selama 2023. Namun tahun ini, sudah ada 2,6 juta wisatawan yang berkunjung ke Bantul.
Markus memperkirakan, perputaran uang selama libur nataru mencapai Rp 2,6 miliar. Hanya saja ada pada destinasi yang dikelola dinas pariwisata.
Dia merinci, total kunjungan dari Jumat (22/12) hingga kemarin (26/12) di sejumlah destinasi Bantul mencapai 87.167 wisatawan. Yang tersebar di kawasan Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Kuwaru, Pandansimo, Goa Cerme, Goa Cemara, Pantai Depok, dan Goa Selarong. “Paling banyak jelas ke Parangtritis jumlahnya 71.373 pengunjung,” ungkap Markus.
Jumlah itu, lanjutnya, tidak terhitung untuk kunjungan di wilayah Mangunan. Sebab kawasan tersebut dikelola oleh masyarakat setempat.
Hingga saat ini, kata Markus, tidak ada keluhan dari wisatawan terkait tarif nuthuk. Justru, keluhan datang soal kemacetan lalu lintas.
Meskipun telah dibuat jalur alternatif, namun wisatawan tetap menggunakan jalur biasa. Seperti pengalihan ke Jembatan Kretek II bisa lewat Jalan Samas atau ke arah Pandansimo. “Tetapi mayoritas masih tetap lewat jalur utama. Mungkin karena tujuan setelah dari Parangtritis ke Malioboro, biasanya begitu,” tuturnya.
Namun, kemacetan itu hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu. Misalnya saat sore hari setelah pukul 16.00. Antreannya kemacetannya juga tidak terjadi banyak titik.
Sementara itu, pengelola Pantai Cangkring Pono Purnomo mengaku, lonjakan pengunjung saat libur Natal mencapai 50 persen. Puncaknya terjadi pada Minggu (24/12), ada sekitar dua ribu wisatawan.
Menurutnya, pengunjung rata-rata berasal dari luar kota. Seperti Magelang, Solo, dan Klaten. Kondisi itu berdampak terhadap pendapatan yang dimiliki pengelola. “Keuntungannya sekarang seminggu bisa dapat Rp 1 juta dibanding hari biasa Rp 500 ribu. Sedangkan parkir yang biasanya sehari Rp 200 ribu sekarang Rp 500 ribu,” rincinya. (rul/eno)