Neutron Yogyakarta

Dua Penyu Ditemukan Mati di Pantai Ngobaran Gunungkidul, Hindari Bau Busuk, Langsung Dikubur Petugas

Dua Penyu Ditemukan Mati di Pantai Ngobaran Gunungkidul, Hindari Bau Busuk, Langsung Dikubur Petugas
Petugas mengubur bangkai penyu yang ditemukan mati di kawasan Pantai Ngobaran, Saptosari Rabu (27/12/2023) Foto Dokumen Tim Sar Linmas Gunungkidul

RADAR MAGELANG – Dua ekor penyu ditemukan mati di kawasan pasir Pantai Ngobaran, Kapanewon Saptosari.

Demi kenyamanan wisatawan, bangkai dua penyu seberat 12 kilogram langsung dikubur.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan, dua penyu mati ditemukan di pantai yang sama dengan hari berbeda.

Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia Keciduk Makan Mie Instan, Netizen Menghujat, Dokter Tirta Angkat Bicara: Atlet Makan Mie Instan, Boleh atau Tidak?

Pada Rabu (27/12/2023) beratnya sekitar 5 sampai 7 kilogram ditemukan oleh wisatawan.

“Jenis pasti penyu belum diketahui,” kata Surisdiyanto.

Sehari sebelumnya, bangkai penyu sisik seberat kurang lebih 4 kilogram juga ditemukan berada di pasir.

Baca Juga: Tak Ada Perlakuan Diskriminatif bagi Pemilih Disabilitas

Pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab matinya binatang laut tersebut.

“Bangkai penyu langsung dikubur oleh petugas untuk menghindari bau menyengat,” ujar Surisdiyanto.

Sementara itu, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Marjono menyampaikan, habitat penyu banyak ditemukan di Pantai Selatan.

Baca Juga: Penasihat Hukum: Agus Santoso Siap Menjalani Sidang Putusan Tanah Kas Desa di PN Jogja

Warga sekitar pesisir selatan tidak berani mengambil, dan memilih melaporkan kepada pihak terkait.

“Dari informasi semua penyu dilindungi. Sehingga masyarakat tidak berani menangkap,” kata Marjono.

Baca Juga: Dr. Stevanus Tolak istilah NATARU sebagai pengganti Natal dan Tahun Baru

Berdasarkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul terdapat 12 kawasan pantai menjadi tempat pendaratan penyu.

Yakni, Pantai Watunene, Kayu Arum, Ngrumput, Wohkudu, Porok, Seruni, Sanglen, Jungwok, Wediombo, Dadapan, Sedahan, dan Krokoh. (gun/iwa)

Lainnya