Neutron Yogyakarta

Adanya Sertifikat Sumbu Filosofi Jadi Pengingat Janji DIY Kepada Dunia Internasional, Disbud DI: Segera Siapkan Penanda Sertifikat

Adanya Sertifikat Sumbu Filosofi Jadi Pengingat Janji DIY Kepada Dunia Internasional, Disbud DI: Segera Siapkan Penanda Sertifikat
Kepala Disbud DIY bersama Dian Lakhsmi Pratiwi (tengah) bersama Menlu Retno Marsudi dan Gubernur DIY Hamengku Buwono X di Kepatihan Jogja Kamis (28/12). (Winda Atika Ira P/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY akan menyiapkan satu penanda untuk penempatan sertifikat The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks on the World Heritage List atau Sumbu Filosofi Jogjakarta.

Itu pasca sertifikat diserahkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

Bentuk fisik sertifikat warisan dunia tersebut dimaknai sebagai pengingat terhadap janji-janji Daerah Istimewa Yogyakarta kepada dunia internasional.

Baca Juga: Activision Blizzard dan NetEase Kembali Kerja Sama, Seperti Apa Kejelasannya…

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakhsmi Pratiwi mengatakan, secara resmi sertifikat tersebut yang menjadi dasar terhadap penetapan warisan dunia Sumbu Filosofi Jogjakarta oleh Unesco.

“Nanti mungkin kita akan menyiapkan terkait dengan satu penanda dengan sertifikat tersebut, sedang kita siapkan,” katanya di Kompleks Kepatihan Kamis (28/12).

Sertifikat warisan dunia itu keluar tertanggal 24 September dan tertanda tangan oleh Director General of Unesco.

Baca Juga: Serahkan Langsung Sertifikat Sumbu Filosofi Yogyakarta kepada Gubernur HB X, Menlu Retno : Dengan Sertifikat Keistimewaan Jogja Akan Semakin Kokoh

Dengan sertifikat tersebut dimaknai Dian sebagai penanda untuk pengingat terhadap janji-janji Daerah Istimewa Yogyakarta kepada dunia internasional.

“Kami memaknai seperti itu, pengingat untuk kita semua bahwa perjuangannya sebenarnya dimulai dari sekarang ini. Argonya mulai berjalan terkait dengan apa yang harus kita kelola,” ujarnya.

Pun kawasan Sumbu Filosofi nanti akan menjadi bagian dari monitoring evaluasi Unseco secara rutin.

Baca Juga: Mantan Lurah Caturtunggal Agus Santoso Divonis Delapan Tahun Penjara dan Denda Rp 400 Juta

Terlebih, sudah ada operasional guideline-nya untuk melaporkan maupun merespons terhadap tahapan-tahapan yang sudah ada didalam operasional guideline tersebut.

“Ini kalau pendapat saya diperindah iya (kawasan sumbu filosofi), kalau dipercantik beda persepsi nanti. Karena kadang cantik belum tentu indah,” jelasnya terkait langkah riil yang dilakukan di kawasan Sumbu Filosofi.

Pada prinsipnya, apapun yang dilakukan terhadap pengelolaan Sumbu Filosofi harus mampu menguatkan nilai-nilai Outstanding Universal Value (OUV).

Baca Juga: Lokasinya di Lereng Gunung Sumbing, Wisata Alam di Magelang Ini Cocok Dikunjungi saat Liburan Akhir Tahun

Sebab, dalam penetapan warisan dunia di kawasan sumbu filosofi, DIY mendapat dua kriteria berupa integrity kemudian otentisitasnya. Pun paling penting dari itu, adalah keberadaannya harus mensejahterakan.

“Menterjemahkan mampu mensejahterakan itu ini yang sedang kita siapkan dengan teman-teman bukan kemudian dapat sertifikat kita langsung bergerak untuk tahapan. Tapi sebenarnya kita sudah melakukannya jauh lama, apa yang sebenarnya masyarakat saksikan didalam proses pengelolaan kawasan sumbu filosofi itu adalah bag dari sekarang dan ke depan cuma butuh proses,” tambahnya. (wia/amd)

Lainnya

Exit mobile version