Neutron Yogyakarta

Kinerja APBN Tetap Terjaga, Realisasi Belanja APBN DIY Mencapai Rp 17,9 Triliun

Kinerja APBN Tetap Terjaga, Realisasi Belanja APBN DIY Mencapai Rp 17,9 Triliun
Kepala Ditjen Perbendaharaan DIY Agung Yulianta dalam sebuah kesempatan. (Fahmi Fahriza/Radar Jogja)
RADAR MAGELANG – Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY mencatat hingga 30 November 2023, kinerja APBN masih menunjukkan pergerakan yang positif.
Dari sisi penerimaan negara, realisasi pendapatan, dan hibah sebagai bagian dari penerimaan dalam negeri yang terdiri dari penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 8,01 triliun atau 96,16 persen dari target sebesar Rp 8,33 triliun.
Kepala DJPb DIY Agung Yulianta mengatakan, pendapatan dan hibah tersebut tumbuh sebanyak 7,92 persen secara year on year (yoy).
Penerimaan Perpajakan yang meliputi pajak, cukai dan bea masuk memberikan andil yang besar dalam peningkatan kinerja pendapatan dan hibah yang tercatat sebesar Rp 5,74 triliun.
Penerimaan tersebut tumbuh signifikan yaitu sebesar 10,60 persen apabila dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak tahun 2022 pada periode yang sama.
“Penerimaan PNBP tumbuh 1,69 persen dengan capaian sebesar Rp 2.268,81 miliar atau 115,16 persen melampaui dari target sebesar Rp 1.970,19 miliar,” katanya, Kamis(28/12).
Disebutnya, PNBP sendiri terdiri dari PNBP lainnya dan pendapatan BLU. PNBP lainnya tumbuh 36,63 persen dengan capaian sebesar Rp 535,63 miliar atau 230,51 persen dari target sebesar Rp 232,37 miliar.
Agung merinci bahwa PNBP lainnya ditopang oleh realisasi pendapatan biaya pendidikan, pendapatan pelayanan pertanahan, dan pendapatan penerbitan surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK).
Selain itu, pendapatan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) dan pendapatan dari BPJS Kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (FKTL).
“Pendapatan BLU mencapai Rp 1.733,18 miliar atau 99,73 persen dari target sebesar Rp 1.737,82 miliar,” ungkapnya.
Sementara, dari sisi Belanja Negara, realisasi sampai dengan 30 November 2023 yakni sebesar Rp 19.928,27 miliar atau tumbuh 3,04 persen dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat dan transfer ke Dadaerah dan dana desa. Realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp 10.327,73 miliar atau sebesar 80,72 persen dari pagu atau batas pengeluaran tertinggi sebesar Rp 12.794,74 miliar.
Agung mengungkapkan, pertumbuhan pada belanja pemerintah pusat tumbuh 6,11 persen dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Hal tersebut turut dipengaruhi kenaikan belanja barang. Khususnya, belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat atau pemerintah daerah mampu berkontribusi 22,59 persen dari total belanja K/L.
“Belanja negara sampai 30 November 2023 menghadirkan dukungan untuk percepatan transformasi ekonomi,” serunya.
Secara implementasi, ia membeberkan, percepatan transformasi ekonomi dalam jangka pendek. Yaitu, melalui penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi. (iza/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version