RADAR MAGELANG – Badan Narkotika Nasional (BNN) Sleman melakukan tes urine terhadap puluhan sopir bus di Terminal Tipe B Jombor pada Kamis (28/12). Dalam kegiatan itu ditemukan satu sopir menggunakan narkoba jenis Benzo.
Kepala BNN Sleman Siti Alfiah mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya menyasar sebanyak 25 sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP). Hingga kegiatan berakhir setidaknya ada 24 sopir yang menjalani tes urine.
Hasil dari kegiatan itu, lanjut Siti, pihaknya menemukan satu sopir bus yang positif menggunakan obat-obatan jenis Benzodiazepine atau akrab disebut Benzo.
Yakni, salah satu obat penenang yang digunakan untuk pengobatan gangguan kecemasan atau serangan panik.
Baca Juga: Kinerja APBN Tetap Terjaga, Realisasi Belanja APBN DIY Mencapai Rp 17,9 Triliun
Terkait dengan temuan itu, dia mengaku, pihaknya kini sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman untuk melakukan penanganan atau assessment.
Rencananya, sopir yang dinyatakan positif itu akan dilihat terlebih dahulu terkait dengan riwayat penggunaan obat-obatan tersebut.
“Akan kami lakukan assessment, apabila memang ada resep dokter maka tidak masalah. Namun jika tidak ada resep dokter maka akan kami tindak lanjuti,” ujar Siti, Kamis (28/12).
Baca Juga: Kisah Slamet, Kades Kedunggong Kebumen Telaten Rawat ODGJ: Jadi Tempat Rujukan dari Bangsal Jiwa
Siti melanjutkan, bahwa kegiatan tes urine bagi kalangan sopir memang sudah menjadi kegiatan rutin BNN Sleman dengan stakeholder terkait.
Adapun pada tahun 2021 lalu pihaknya juga sempat menemukan satu sopir bus yang ketahuan positif menggunakan narkoba lalu direhabilitasi.
Tujuan dari kegiatan itu, tidak lain untuk memastikan keamanan penumpang transportasi bus selama musim libur natal dan tahun baru. Pasalnya, kalangan sopir bus memang cukup rawan dalam penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga: Bupati Sebut Potensi Zakat di Purworejo Besar, Tapi Realisasi Pengumpulannya Belum Maksimal
Lantaran biasanya para sopir membutuhkan doping agar kuat mengemudi dalam waktu lama. Padahal, dampak dari penggunaan obat-obatan terlarang sendiri bisa membuat halusinasi.
“Kalau menggunakan narkoba dan membawa penumpang kan sangat berbahaya, ini upaya kami untuk menyelamatkan awak penumpang” ungkap Siti.
Turut hadir, Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arip Pramana berharap, melalui kegiatan tersebut dapat meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Khususnya pada moda transportasi darat berupa bus yang disebabkan oleh pengemudinya.
“Kami berharap tidak ada yang mengkonsumsi barang-barang terlarang tersebut di Terminal Jombor,” ungkap Arip.
Sementara itu, salah satu sopir bus dari P.O Putra Remaja Tulus Riyanto mengaku, cukup mendukung kegiatan tes urine tersebut.
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Jumlah Penumpang Bus di Terminal Jombor Membludak
Sebab, jika sopir bus tidak menggunakan obat-obatan terlarang akan meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam berkendara.
“Saya setuju dan mendukung kegiatan tes urine ini, supaya bisa selamat dalam perjalanan,” katanya. (inu/amd)