Neutron Yogyakarta

Kendaraan Bermotor Dilarang Melintas Kawasan Malioboro, Mulai Minggu Sore Hingga Pergantian Malam Tahun Baru

Kendaraan Bermotor Dilarang Melintas Kawasan Malioboro, Mulai Minggu Sore Hingga Pergantian Malam Tahun Baru
PADAT: Kendaraan melintas di Jl Malioboro Jogja. (Elang Kharisma Dewangga/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Momentum malam pergantian tahun akan dilakukan sejumlah rekayasa lalu lintas salah satunya akan diberlakukan skema car free night atau malam bebas kendaraan di Kawasan Malioboro Kota Jogja Minggu (31/12).

Skema bebas kendaraan bermotor termasuk Trans Jogja itu dimulai dari pukul 18.00 sampai dengan 01.00 dini hari.

Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan, penerapan car free night itu bertujuan untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Kurangi Jalan Nggronjal, Jalur Antar Kampung di Gunungkidul Terus Diperbaiki

“Seperti pengurangan emisi karbon dioksida (CO2), menghindari pengemudi terlalu lelah, dan lainnya,” katanya Jumat (29/12).

Alfian menjelaskan car free night akan diberlakukan dari area Pos Teteg, Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Jogja. Area lainnya yang diterapkan car free night yaitu area Tugu Jogja, mulai pukul 22.00 sampai pergantian tahun.

“Kami akan lakukan pengalihan yaitu dari Gondolayu di Jetis maupun di Pingit. Jadi, ada tiga sisi di situ dan juga kami siapkan untuk beberapa kantong parkir bagi masyarakat yang ingin menikmati daerah Tugu,” ujarnya.

Baca Juga: Para Pekerja Wajib Tahu! Mengenal Istilah Baru Dalam Dunia Kerja. Apa Itu Quiet Cutting?

Adapun titik parkir di area Tugu Jogja di antaranya berada di restoran cepat saji Jalan Jenderal Sudirman, Eks PLN, Kelenteng, serta di SMP dan SMK Jetis.

Sementara di area Tugu, Malioboro, hingga Keraton Jogja juga akan diberlakukan zona. Rinciannya terbadi dua zona di area Tugu dan delapan zona di area Malioboro hingga Tugu.

“Delapan zona tujuannya untuk anggota atau aparat bisa mudah berkoordinasi melakukan tindakan apa yang harus dilakukan. Misalnya ada anak hilang dibawa kemana ini,” jelasnya.

Selain itu, Jalan Malioboro juga akan dibarikade dan rowing sepanjang 1,3 kilometer.

Pembagian jalan menggunakan barikade dan rowing bertujuan untuk antisipasi apabila ada pengnujung yang membutuhkan bantuan sehingga dapat segera dievakuasi.

“Pada malam pergantian tahun juga akan disiagakan pemadam kebakaran di Tugu, Pos Teteg, dan Titik Nol Jogjakarta,” terangnya.

Pun rekayasa lalu lintas juga diberlakukan di area Keraton Jogjakarta yang akan diberlakukan satu arah.

Baca Juga: Prediksi Napoli v Monza: Partenopei Tak Diperkuat Victor Osimhen Buntut Kartu Merah

“Kami lakukan one way sehingga nanti bahu jalan parkir tidak dua kiri-kanan, hanya satu bahu saja yang digunakan parkir, selebihnya bisa digunakan untuk pergerakan arus lalin,” tambahnya.

Sebelumnya Plh Kepala Dinas Perhubungan DIY Sumariyoto mengatakan, Trans Jogja juga akan di-off-kan operasionalnya khusus pada malam pergantian tahun nanti mulai pukul 18.00.

Hal ini untuk mendukung skema car free night yang telah dikonsepkan dari Ditlantas Polda DIY.

Selain itu, dalam skema car free night juga akan disiapkan jalur evakuasi sekitar selebar 1,5 meter.

Ini untuk mengantisipasi potensi orang sakit di tengah kerumunan saat perayaan malam pergantian tahun baru nanti. Pun ambulans dari Dinas Kesehatan juga disiagakan di beberapa titik.

“Jadi pada saat ada darurat ada orang sakit, ada orang jantungan, ada orang yang kehabisan oksigen bisa dibawa melalui jalur evakuasi. Ya, nanti pakai bukan mobil sih, paling hanya kereta dorong aja,” imbuhnya.

Berdasar data Dishub DIY sejak tanggal 19-27 Desember 2023 jumlah kendaraan yang masuk dan keluar sebanyak satu juta lebih kendaraan yakni 502.239 kendaraan yang masuk dan 580.406 kendaraan yang keluar.

Baca Juga: Kenali Ini Dia 10 Ciri – Ciri Jika Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Pada 27 Desember menjadi puncak kendaraan keluar dengan jumlah 75 ribu lebih dan puncak masuk pada 25 Desember sebanyak 61 ribu lebih kendaraan.

“Total harian kendaraan masuk ada sebanyak 62.129 sementara yang keluar ada sebanyak 75.711,” ujarnya.

Dari jumlah tersebut, armada mobil masih mendominasi yang digunakan oleh pengunjung yang datang ke wilayah DIY.

Jumlahnya yang masuk ada di angka 31.446 dan yang keluar sebanyak 34.992. Sedangkan pengguna kendaraan sepeda motor ada di angka 16.415 yang masuk dan 22.119 yang keluar.

Baca Juga: Dua Wisatawan Terseret Ombak Pantai Selatan Gunungkidul

“Ada juga yang pakai bus atau truk tetapi jumlahnya di bawah 10 ribuan. Meski ada pelarangan himbauan tidak jalan pada angkutan barang tapi nyatanya masih ada,” jelasnya.

Adapun jumlah kendaraan yang masuk itu diprediksinya lebih dari yang tercatat oleh posko nataru gabungan.

Kendaraan yang dicatat hanya yang melintas di empat posko pantau meliputi Tempel, Prambanan, Piyungan dan Temon dengan proses perhitungan menggunakan kamera analitik.

“Paling banyak lewat di Prambanan. Bisa saja jumlahnya lebih banyak dari yang tercatat karena banyak pengguna jalan yang lewat jalur alternatif sehingga tidak terdeteksi di empat titik tersebut,” tambahnya. (wia/amd)

Lainnya