Neutron Yogyakarta

1,7 Juta Kendaraan Mobilisasi di DIY Selama Libur Nataru, Lebih Banyak Kendaraan Keluar daripada Masuk

1,7 Juta Kendaraan Mobilisasi di DIY Selama Libur Nataru, Lebih Banyak Kendaraan Keluar daripada Masuk
PANJANG: Kendaraan dan bus Trans Jogja melintas di ruas jalan di Jogja. (Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Selama libur Natal dan tahun baru (nataru) sebanyak 1,7 juta kendaraan melakukan pergerakan di wilayah DIY. Dari jumlah tersebut lebih banyak kendaraan keluar daripada masuk DIY.

Namun, kendaraan masuk justru naik 20 persen dibanding sebelumnya. Pembukaan Tol fungsional Solo-Jogja di Karanganom Klaten Jawa Tengah turut andil menyumbang peningkatan tersebut.

Plh Kepala Dinas Perhubungan DIY Sumariyoto mengatakan, kendaraan yang masuk DIY selama pantauan 19 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024 total sebanyak 802.326 kendaraan.

Baca Juga: Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Puncak Musim Hujan di Kabupaten Magelang Terjadi pada Januari-Februari

Sementara yang keluar 947.018 kendaraan. Sedangkan, kendaraan masuk lebih banyak dari timur atau pos pantau Prambanan.

“Puncaknya (arus balik) terjadi kemarin (1 Januari), dengan kendaraan yang keluar sebanyak 75.037 dan yang masuk 60.273 kendaraan,” katanya Rabu (2/1).

Oyot menjelaskan selama libur Nataru ini memang diprioritaskan ke serapan kendaraan yang keluar wilayah DIY yang notabene tidak stay di Jogjakarta.

Sehingga tak melintas masuk dan menyebabkan kemacetan di berbagai titik. Hal ini juga agar arus lalu lintas lancar.

Baca Juga: Satu TK Negeri Satu Kapanewon, Wujudkan Wajib Belajar 13 Tahun

Jika masih terjadi kemacetan di dalam wilayah DIY, kendaraan tersebut dimungkinkan tidak terdeteksi.

Sebab, Dishub DIY melakukan perhitungan menggunakan kamera analitik di 4 titik pantauan saja. Yakni, Prambanan, Tempel, Piyungan dan Wates. Selain itu juga banyak jalur alternatif.

Terutama dari sisi timur selatan yang tidak terdeteksi, seperti dari arah Jawa Timur yang mau ke pantai Gunungkidul bisa melewati Pacitan.

Dari arah Solo bisa naik ke Bayat, kemudian Semin tidak terdeteksi juga. Demikian pula dari barat juga tidak terdeteksi pada saat melewati Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).

Baca Juga: Mengintip Pemain PSIM Jogja di Momen Malam Tahun Baru, Ada Yang Pergi Nonton Pesta Kembang Api, Ada Juga Yang Melakukan…

Kemudian dari sisi utara, kendaraan juga ambil jalut ke Tempel ke kiri melewati jalur alternatif tidak trdeteksi. Serta dari arah utara mengambil dari arah Klangon dari Kulon Progo juga tidak terpantau.

“Mungkin mereka masuknya lewat situ keluarnya baru termonitor,” ujarnya.

Menurutnya, kendaraan disinyalir banyak yang memanfaatkan jalur alternatif saat keluar dari Jogja karena takut terjebak kemacetan jika keluar dari jalur yang biasa dilewati.

Baca Juga: Selama Libur Nataru Terjadi 7 Laka Laut di Pantai Parangtritis, Satlinmas Rescue Istimewa Sigap Tak Ada Korban Jiwa 

Dishub DIY juga telah memasang rambu penunjuk arah jika kendaraan hendak masuk dan keluar melalui jalur alternatif.

Berdasarkan pantauan tersebut, arus lalu lintas paling padat terjadi di sisi timur. Ini karena salah satu faktor adanga pembukaan Tol fungsional Solo-Jogja di Karanganom Klaten Jawa Tengah.

Sehingga cenderung pengguna jalan melintas masuk paling banyak di sisi timur.

“Pembukaan tol turut andil meningkatkan kendaraan yang masuk, juga karena kondisi jalan nasional di DIY kan bagus,” terangnya.

Baca Juga: Tahukah Kalian, Setiap Tanggal 2 Januari Diperingati sebagai Hari Introvert Sedunia, Ini Tujuannya…

Kendati demikian, Dishub juga fokus pada pengaturan lampu APILL untuk memperlancar arus balik. Lampu hijau di kawasan timur dibuat dengan durasi 60 detik atau lebih lama dari biasanya.

“Terutama yang sudah mulai arus balik, jadi sudah saya maksimalkan terutama di arah timur itu kemarin ijonya sampai 60 detik,” tambahnya. (wia/amd)

Lainnya