Neutron Yogyakarta

Dalam Sehari, Dua Warga Bantul Ditemukan Tewas Gantung Diri

Dalam Sehari, Dua Warga Bantul Ditemukan Tewas Gantung Diri
CEPAT: Jajaran Polsek Kretek sedang melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah seorang warga yang melakukan tindakan bunuh diri di Kapanewon Kretek, Bantul, Selasa (2/1). (Dok. Polres Bantul)

RADAR MAGELANG – Dalam sehari ada dua warga Bantul yang ditemukan meninggal karena bunuh diri di rumah mereka masing-masing pada Selasa (2/1). Peristiwa itu terjadi di Kapanewon Kretek dan Kapanewon Dlingo.

Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, kedua korban itu ditemukan meninggal dunia diduga karena gantung diri di rumah masing-masing pada Selasa (2/1) pagi.

Korban di Kapanewon Kretek berinisial W, 60, yang ditemukan tewas oleh istrinya pada pukul 07.00.

Baca Juga: Polres Purworejo Dalami Penemuan Mayat Bayi di Tepi Pantai Keburuhan

Jeffry menjelaskan, saat itu istri korban baru bangun tidur. Dia mencari korban karena motor dan pompa air yang biasa digunakan untuk ke sawah masih ada di rumah. Korban pun biasanya tidur di teras rumah.

“Namun saat itu posisi kamar korban sedang dalam keadaan terkunci,” katanya, Selasa (2/1).

Kemudian kendaraan sepeda motor dan pompa air yang biasa dipakai untuk ke sawah masih berada di rumah.

Baca Juga: Baru Diresmikan Menteri, Pandan Kuning Park Ditutup, Pemkab Kebumen: Butuh Optimalisasi serta Penyempurnaan

Istri korban yang merasa curiga langsung menghubungi tetangganya untuk membantu mencari dan membuka pintu kamar korban dengan mendobraknya.

Usai didobrak, mereka terkejut karena menemukan korban dengan keadaan tergantung di blandar rumahnya dengan tali mengikat di leher.

Baca Juga: Ada 137 Korban Meninggal Akibat Kecelakaan, Kerugian Materil Capai Rp 700 Juta

Mengetahui hal itu, tetangga korban kemudian memanggil tetangga lainnya untuk membantu memotong tali yang mengikat leher korban.

“Selanjutnya satu di antaranya mereka ada yang menghubungi Polsek Kretek,” ujar Jeffry.

Baca Juga: Jujukan Baru Wisata Selatan Kota Jogja, Akan Dibangun Graha Budaya di Kawasan Embung Giwangan

Jajaran Polsek Kretek yang mengetahui hal itu langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan menghubungi Tim Inafis Polres Bantul serta petugas Puskesmas Kretek untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban.

Dari hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Bantul, didapati keterangan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun, ada air mani yang keluar dari kemaluan korban.

“Dari hasil pemeriksaan petugas Puskesmas Kretek, menerangkan bahwa korban sudah meninggal dunia diperkirakan dua sampai tiga jam sebelum ditemukan,” jelas Jeffry.

Baca Juga: Sampah Pariwisata di Bantul Meningkat Saat Nataru, Masih Bisa Ditangani Petugas

Terkait alasan korban mengakhiri hidup tersebut, Jeffry tidak mengetahuinya secara persis. Namun berdasarkan keterangan istri korban, korban terlihat bingung dan sedih dalam beberapa hari terakhir.

“Banyak pikiran, keadaan ekonomi keluarga juga lagi sulit,” ucapnya.

Sementara itu, seorang petani berinisial M alias T, 64, asal Kapanewon Dlingo, ditemukan tewas di belakang rumahnya pada Selasa (2/1) sekitar pukul 04.30.

Baca Juga: Dahinya Berdarah, Trotoar di Jogjakarta Tak Aman bagi Pedestrian

Jeffry mengungkapkan, saat itu istri korban sedang menyapu di lingkungan rumahnya. Tiba-tiba istri korban melihat suaminya sudah dalam keadaan gantung diri di pohon melinjo di belakang rumah.

Kemudian istri korban melaporkan kejadian tersebut kepada tetangganya. Selanjutnya diteruskan kepada jajaran Polsek Dlingo.

“Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan, kejadian tersebut murni gantung diri dan tidak ada tanda kekerasan,” kata Jeffry. (tyo/amd)

Lainnya

Exit mobile version