Neutron Yogyakarta

JJLS Buka Ekonomi Sepanjang Pansela

JJLS Buka Ekonomi Sepanjang Pansela
SIAP BEROPERASI: Pengendara kendaraan bermotor melintas di Jalur Jalan Lintas Selatan atau JJLS, di wilayah Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, Jumat (29/12). (Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Memasuki tahun 2024 ini, beberapa infrastruktur di Jogjakarta yang telah dibangun siap beroperasi. Salah satunya jalur jalan lintas selatan (JJLS) di wilayah Gunungkidul dan Bantul.

JJLS ini membentang ratusan kilometer di sepanjang pantai selatan (pansela) Pulau Jawa, mulai Jabar, Jateng, DIJ hingga Jatim. Dengan beroperasinya JJLS diharapkan bakal membuka perekomian di daerah-daerah yang dilintasi.

Asisten Pelaksanaan dan Pengawasan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) DIJ Wahyu Widyantoro mengatakan, pada akhir 2023 pihaknya sudah menyelesaikan tahap akhir pembangunan jalur Tepus- Jerukwudel di Gunungkidul. Yakni salah satu ruas JJLS yang menyambungkan akses di sepanjang pansela.

Tahap terakhir jalur Tepus-Jerukwudel sendiri memiliki panjang 10,9 kilometer dan merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya. Di ruas jalan itu sudah menyelesaikan tahap pengaspalan.

Untuk rambu-rambu dan lampu penerangan jalan juga juga sudah terpasang. “Untuk Jerukwudel sudah 100 persen dan kami tinggal merapikan saja,” ujar Wahyu kepada Radar Jogja  (29/12).

Ia mengatakan saat ini Satker PJN juga tengah mengerjakan pembangunan JJLS di Kelok 18. Proyek itu kini tengah masuk dalam tahap penggalian. Target selesainya jalan yang menyambungkan Kretek-Girijati dengan panjang 5,6 kilometer itu ditarget pada 2025.

Kini proyek Kelok 18 baru masuk tahap awal atau baru berjalan selama satu bulan. Rencananya, Kelok 18 juga akan dilengkapi dengan jembatan.

Dibukanya jalan pintu masuk ke Gunungkidul, terbukti mampu mengurai kemacetan. Kepadatan arus lalu lintas pintu tengah di kawasan Hargodumilah, Patuk, misalnya. Jika sebelumnya setiap akhir pekan atau libur panjang terjadi penumpukan kendaraan, kini berangsur lancar.

Pada libur akhir tahun kemarin, nyaris tidak ada antrean kendaraan. Kalau pun padat merayap, karena faktor lain seperti kecelakaan lalu lintas. Berimbas pada skema buka tutup jalur selama proses evakuasi.

Kasat Lantas Polres Gunungkidul Iptu Kevin Ibrahim mengonfirmasi hal itu. Dia mengatakan, lancarnya arus lalu lintas jalan nasional Wonosari-Jogja dapat dilihat pada libur akhir tahun ini.

“Dibukanya sejumlah pintu masuk ke Gunungkidul membantu mengurai kepadatan arus di Hargodumilah, karena masyarakat yang ingin wisata ke Gunungkidul bisa melalui berbagai jalur, tidak hanya lewat Hargodumilah,”  katanya (29/12).

Lancarnya jalan-jalan di Gunungkidul membuat nyaman para wisatawan. Mereka bisa leluasa menikmati destinasi. Padahal dari sisi jumlah kunjungan mengalami lonjakan cukup tajam, melampaui target yang telah ditentukan.

“Target kunjungan selama libur akhir tahun sebesar 139.935 orang, sekarang saja hampir 150 ribu wisatawan,”  ungkap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul Windu Wardana.

Dibukanya JJLS dan jalur alternatif Sleman-Gunungkidul, mampu mengurai kepadatan lalu lintas. Kini JJLS dari atas Pantai Parangtritis, Bantul hingga Girisubo, Gunungkidul, perbatasan dengan Jawa Tengah sudah tersambung.

“Kepadatan arus lalu-lintas terurai, meski jumlah wisatawan melonjak tajam. Ini berbeda dengan tahun-tahun sebelum pintu masuk zona utara dan selatan tersambung,”  jelasnya.

Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri menandaskan, salah satu jalur rawan lakalantas ada di pintu masuk tengah. Tumpahan solar, pada jalan berkelok mengakibatkan sejumlah pengendara tergelincir.

“Di wilayah Kapanewon Patuk, juga cukup rawan sehingga kami minta pengguna jalan hati-hati,” kata Edy. (inu/gun/laz)

Lainnya

Exit mobile version