Neutron Yogyakarta

Lebih Representatif, Gondomanan Punya Kantor Kemantren Baru

Lebih Representatif, Gondomanan Punya Kantor Kemantren Baru
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Jogjakarta, Hari Setyowacono (02/01/2024). Foto: Agung Dwi Prakoso/ Radar Jogja.

RADAR MAGELANG – Kantor Kemantren Gondokusuman lawas dinilai kurang representatif, proses pembangunan kantor Kemantren Baru hampir 100% jadi.

Pembangunan tersebut juga menjadi salah satu dari sepuluh proyek strategis Pemerintah Kota Jogja.

Baca Juga: Terjun Bebas ke Peringkat 20 Klasemen , Birmingham City Pecat Rooney

“Satu dari 10 proyek strategis adalah pembangunan kemantren Gondomanan dengan alokasi anggaran kurang lebih Rp 4,2 miliar.”

“Kami sudah selesai 100% pengerjaannya,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Jogjakarta, Hari Setyowacono kepada Radar Jogja, Selasa (02/01/2024).

Baca Juga: Meski Okupansi Hotel Sudah Menurun, PHRI Sebut Secara Trafik TPK Masih Tinggi dan Terjaga

Jika dilihat dari segi fasilitas, Kantor Kemantren Gondokusuman yang baru sudah lengkap.

Beberapa ruangan juga sudah selesai dibangun seperti ruangan rapat, ruangan gamelan, dan kebutuhan-kebutuhan untuk perkantoran.

Baca Juga: REI Sebut LSD Jadi Salah Satu Kendala Investasi Properti di DIY

Selain itu, mayoritas ruang kerja tersebut sudah dilengkapi dengan penyejuk ruang (AC).

“Di sini kami juga membuatkan tempat tinggal untuk pak mantri sehingga biar dekat pelayanannya.”

Baca Juga: Kejati DIJ Selidiki TKD di Wedomartani dan Tegaltirto, Bulan Ini Akan Tentukan Sikap Naik Penyidikan Atau Tidak

“Harapanya, agar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kewenangan kami yaitu memberikan fasilitas prasarananya,” tutur Hari.

Sembilan proyek strategis lain yang digagas oleh Pemkot Jogja juga sudah selesai.

Proyek tersebut di antaranya Pasar Sentul, Taman Budaya Embung Giwangan, Jalan Gedong Kuning, Jalan Balerejo, dan beberapa proyek yang lain.

“Sepuluh paket strategis sudah selesai semuanya.”

Baca Juga: Dalam Sehari, Dua Warga Bantul Ditemukan Tewas Gantung Diri

“Tidak ada yang keluar kontrak, ini berkat doa semuanya kami bisa menyelesaikan di tahun 2023,” ujar Hari.

Luas dari Kantor Kemantren yang baru tersebut kurang lebih 650 meter persegi.

Dibuat dengan gedung tiga lantai yang setiap lantainya 200 meter persegi.

Baca Juga: Polres Purworejo Dalami Penemuan Mayat Bayi di Tepi Pantai Keburuhan

“Konsep bangunan kami menyesuaikan lingkungan, karena Gondomanan bersinggungan dengan keraton sehingga konsepnya juga mengikuti seperti ada joglo.”

“Yang jelas kami sudah melakukan koordinasi, jadi melalui rekomendasi dari Dewan Pertimbangan Pelestarian Budaya DIY,” tandas Hari.

Baca Juga: Ada 137 Korban Meninggal Akibat Kecelakaan, Kerugian Materil Capai Rp 700 Juta

Sementara itu, Mantri Pramong Praja Kemantren Gondomanan, Cahya Wijayanto menambahkan mulai Januari 2024 pelayanan akan segera pindah ke Kantor Kemantren yang baru di Jalan Brigjen Katamso no 93.

Sampai saat ini masih dalam proses pemindahan barang-barang yang dimulai dari dua minggu yang lalu.

Baca Juga: Gusti Randa Bangga Atas Kembali Dipanggilnya Hokky Caraka di Timnas Indonesia

“Kami juga sudah mengumumkan kepada warga masyarakat bahwa mulai tanggal 2 Januari 2024 sudah bisa melakukan pelayanan di kantor yang baru.”

“Walaupun perangkatnya belum lengkap seperti di kantor lama, tapi untuk proses pelayanan sudah bisa,” tutur Cahya.

Cahya juga menilai  kantor yang baru lebih representatif untuk kegiatan pelayanan pada masyarakat karena lebih luas dan ruangan yang lebih memenuhi syarat.

Contohnya ruang arsip, di kantor lama belum ada sedangkan di kantor baru sudah disediakan.

Baca Juga: Selama 2023 Kejati DIJ Kembalikan Uang Negara Sekitar Rp 10 Miliar

Ruang laktasi dan lain sebagainya juga sudah lengkap.

“Masukan warga juga akan kami tampung dan jika ada penambahan atas masukan warga nanti, akan kami lakukan dalam penganggaran tahun 2024.”

Baca Juga: Dishub Kota Jogja Mulai Uji KIR Gratis: Tidak Usah Pakai Biro Jasa

“Misal pendopo kalau hujan besok airnya tampu ya nanti kami akan anggarkan untuk pembangunan menanggapi masukan tersebut,” tandas Cahya.

Harapannya, dengan kantor yang baru tersebut jajaran pejabat kemantren bisa semakin nyaman untuk beraktivitas melayani masyarakat. (cr5/iwa) 

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version