Neutron Yogyakarta

Okupansi Hotel selama Nataru di Gunungkidul Tembus 100 Persen

Okupansi Hotel selama Nataru di Gunungkidul Tembus 100 Persen
TREND POSITIF: Pengunjung memanfaatkan ballroom atau ruang serbaguna yang dimiliki Hotel Santika Jl Wonosari-Jogja. (Gunawan/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Okupansi hotel di Gunungkidul selama libur akhir tahun ini cukup menggairahkan. Rata-rata hunian setiap kamar terisi, bahkan untuk hotel berbintang okupansi menembus hingga 100 persen.

Peningkatan okupasi, menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Gunungkidul Sunyoto tidak lepas dari geliat wisata. Seperti diketahui, kabupaten berjuluk Handayani tersebut menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi DIJ.

“Sejak 23 Desember  sampai dengan 31 Desember kunjungan wisatawan ke Gunungkidul membludak, berdampak positif ke dunia perhotelan,” kata Sunyoto Senin (1/1/2024).

Wisatawan yang bermalam di Gunungkidul meningkat cukup signifikan dibanding dengan libur Lebaran 2023. Tren positif menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha hotel dan restoran kabupaten paling timur Provinsi DIJ ini.”Okupansi hotel periode 23 Desember sampai dengan 31 Desember, rerata sekitar 80 persen sampai 90 persen. Bahkan beberapa hotel yang letaknya strategis dengan obyek wisata selalu penuh 100 persen,” ujarnya.

Bahkan pada periode 23 Desember sampai dengan 25 Desember 2023 beberapa hotel berbintang di Gunungkidul okupansi mencapai 100 persen. Sempat menuru selepas 26 Desember 2023 dan kembali meningkat di 29 Desember sampai 1 Januari 2024. “Kawasan wisata pantai masih menjadi primadona,” ucapnya.

Menjelang malam pergantian tahun, ribuan pengunjung memadati pesisir selatan untuk menikmati suasana dan panorama laut lepas. Selain bermalam di hotel, pengunjung banyak menghabiskan malam di pinggir pantai dengan camping.”Kunjungan terpantau padat hingga 1 Januari 2024,” ungkapnya.

Dapat terlihat di pintu masuk Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Baron, antrean kendaraan terlihat berderet. Koordinator Pos Retribusi Utama Pantai Baron Sumarjo membenarkan hal tersebut. Puncaknya pada 31 Desember 2023 dan 1 Januari 2024. “Sejak pagi banyak kendaraan pribadi maupun bus-bus besar dan kendaraan umum lainnya masuk ke wilayah pantai,” kata Sumarjo. (gun/din)

Lainnya

Exit mobile version