Neutron Yogyakarta

Optimis Target Investasi Rp 586 M Tercapai di Tengah Tahun Politik

Optimis Target Investasi Rp 586 M Tercapai di Tengah Tahun Politik
TAATI ATURAN - Bupati Gunungkidul Sunaryanta saat menemani Raffi Ahmad yang akan membangun tempat hiburan di kawasan pesisir Sabtu (16/12/2023) (Dokumen Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Moncernya iklim investasi tahun lalu menumbuhkan optomisme Pemkab Gungkidul untuk menaikkan target. Meski berada di tengah tahun politik, era Bupati Sunaryanta berani mematok pertumbuhan investasi hingga 31,22 persen.

Salah satunya, didorong oleh realisasi investasi sepanjang semester I, 2 dan 3 2023 atau pada periode Januari-Desember 2023 yang mencapai sebesar Rp 451.433.693.884. Target investasi yang dipatok di 2023 mencapai Rp 447 miliar. Dominan pada sektor pariwisata, perdagangan, dan industri.

“Saya optimis tahun ini investasi bisa tumbuh sebesar 31,22 persen, atau Rp 586 miliar,” kata Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Gunungkidul Asar Janjang Riyanti Selasa (2/1/2024).

Selain itu, Asar menjelaskan optimisme ini juga didasari oleh strategi yang sudah dimiliki. Bahkan, kata mantan Plt Sekdin Kominfo Pemkan Gunungkidul ini, pada umumnya untuk mencapai target itu perlu strategi tersendiri.

“Seperti kemudahan berinvestasi dan yang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Gunungkidul Agung Danarto

berharap besar agar selama tahun politik situasi berlangsung kondusif.

“Saya kira ini proyeksi ya. Kami optimis proyeksi investasi dapat dicapai,” kata Agung Danarto.

Sehingga kemudian, sejumlah investor yang wait and see tetap bisa menanamkan modalnya di Gunungkidul. Terlebih, dalam kurun beberapa tahun terakhir realisasi investasi sudah cukup besar sehingga perlu dijaga.

“Kami memprediksi tahun ini investasi masih dominan ke sektor pariwisata,” ujarnya.

Disunggung mengenai rencana investasi Bekizart Beach Club oleh Raffi Ahmad, menurutnya sampai saat ini belum ada perijinan yang masuk di DPMPTSP Kabupaten Gunungkidul.

“Kalau sudah masuk di OSS nanti akan ada penapisan oleh sistem,” terangnya.

Dikatakan, investasi adalah salah satu yang menjadi visi misi pemerintah, termasuk investasi di sektor pariwisata.

Berkembangnya investasi diharapkan menjadi kekuatan perekonomian yang mampu memberikan kesejahteraan, rasa keadilan, dan kemakmuran bagi masyarakat.

“Namun hingga kini (investasi Raffi Ahmad) kami belum bisa memberikan informasi lebih lanjut, karena datanya belum masuk,” jelasnya.

Pemkab Gunungkidul berkomitmen membuka ruang untuk investasi di Gunungkidul dan siap untuk memfasilitasi dan memberi kemudahan dalam perijinan. Namun Bupati Sunaryanta meminta agar investor yang masuk menaati aturam yang ada.

“Di Gunungkidul ini kan ada banyak klaster-klaster, ada geosite, ada kawasan bentang alam karst (KBAK) dan kita melihat itu. Jangan sampai nanti itu justru merusak,” kata Sunaryanta.

Dia mengingatkan, saat sekarang tanah-tanah di Gunungkidul sudah banyak yang jatuh ke investor. Dalam catatannya, hingga sekarang sudah lebih dari 2.000 hektare lahan dibeli oleh orang dari luar daerah.

“Pling banyak tanah dijual berada di sisi selatan kawasan pantai,” ungkapnya.

Oleh karenannya, bupati mengajak agar masyarakat tidak mudah melepas kepemilikan tanah. Jangan sampai menjadi penonton di wilayahnya sendiri.

Dari pada menjual lebih baik dikerjasamakan atau disewakan.

“Ini bukan bermaksud mempersulit laju investasi.  Lebih kepada menjaga ritme sehingga hak dari warga bisa tetap terlindungi,” tegasnya. (gun/iwa) 

Lainnya