Neutron Yogyakarta

Perkuat Toleransi Beragama sejak Dini, MTsN 9 Bantul Gelar Doa Lintas Iman

Perkuat Toleransi Beragama sejak Dini, MTsN 9 Bantul Gelar Doa Lintas Iman
AKRAB: Murid SMP/MTs dengan beragam keyakinan Kapanewon Banguntapan usai Doa Bersama Lintas Iman yang diadakan MTs Negeri 9 Bantul, Selasa (2/1/2024). (Agung Dwi Prakoso/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – MTs Negeri 9 Bantul adakan doa lintas iman dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Republik Indonesia.

Acara tersebut bertujuan untuk mempererat silaturahmi antarsiswa SMP dan MTS se-Kapanewon Banguntapan yang berbeda keyakinan dan mengajarkan tentang toleransi.

“Kegiatan ini juga dilaksanakan bersamaan dengan Hari Amal Bakti Kementrian Agama (Kemenag) RI. Moderasi beragama merupakan salah satu program prioritas Kementrian Agama, maka kita sebagai satker Kemanag turut mendukung suksesnya program prioritas tersebut,” ujar Kepala Mts Negeri 9 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati kepada Radar Jogja, Selasa (2/01/2024).

Baca Juga: Stasiun Tugu dan Lempuyangan Bakal Direvitalisasi Kemenhub, Upaya Peningkatan Pelayanan dan Diperindah

Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan di tahun 2023. Yaitu, forum discussion group moderasi beragama antarsiswa dan guru se-Kapanewon Banguntapan.

Peserta acara tersebut adalah siswa Islam dari MTsN 9 Bantul dan para siswa berserta guru pendamping dari SMP Negeri 1-5 Banguntapan.

Tema yang diangkat hampir sama yaitu tentang moderasi beragama untuk mempererat silaturahmi antar SMP dan MTS yang berbeda keyakinan dan meminimalisasi perselisihan atas dasar perbedaan agama.

“Kemudian di momentum tersebut, kita juga mengadakan MoU kerja sama antara MTsN  9 Bantul serta SMP N 1-5 Banguntapan serta FKUB Kapanewon Banguntapan,” tuturnya.

Berdasarkan dari MoU tersebut, kegiatan-kegiatan yang sifatnya moderasi beragama akan terus dilaksanakan. Contohnya adalah doa lintas iman tersebut.

Baca Juga: Terjun Bebas ke Peringkat 20 Klasemen, Birmingham City Pecat Rooney

“Kegiatan ini adalah kegiatan awal yang nantinya akan ada beberapa kegiatan lanjutan perihal moderasi beragama,” bebernya.

Peserta acara adalah lima siswa perwakilan dari masing-masing SMP, kepala sekolah, dan guru pendamping non-Islam.

Menurutnya, berdoa di masing-masing agama itu berbeda. Tetapi, tujuan dari doa itu sama.

“Para guru pendamping siswa non Islam juga mengapresiasi kegiatan tersebut dengan menyampaikan testimoni kegiatan. Mereka menilai kegiatan tersebut dapat membangun toleransi antar umat beragama,” jelasnya.

Baca Juga: Kejati DIY Selidiki TKD di Wedomartani dan Tegaltirto, Bulan Ini Akan Tentukan Sikap Naik Penyidikan Atau Tidak

Kebetulan baru tadi siang, MTsN 9 Bantul juga dinobatkan sebagai madrasah moderasi beragama. Penghargaan tersebut diberikan oleh Kemenag Bantul.

Ini merupakan satu-satunya madrasah di Kabupaten Bantul yang mendapatkan penghargaan tersebut.

“Penghargaan tersebut merupakan suatu amanah untuk menggiatkan moderasi beragama ini,” ujarnya.

Baca Juga: Gusti Randa Bangga Atas Kembali Dipanggilnya Hokky Caraka di Timnas Indonesia

Sementara itu, pemateri acara moderasi beragama Zulkarnain menambahkan, materi yang disampaikan adalah terkait dialog lintas iman. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang keberagaman.

Dengan demikian, bisa memahami fenomena perbedaan agama yang ada untuk saling menghargai dan menghormati.

“Kita tanamkan sejak dini, adanya perbedaan tersebut adalah salah satu faktor terciptanya toleransi. Hal tersebut untuk mempererat persaudaraan,” tandasnya.

Baca Juga: Polres Purworejo Dalami Penemuan Mayat Bayi di Tepi Pantai Keburuhan

Agama dan budaya saling beriringan. Jika dibedakan kadang malah timbul konflik antara masyarakat dan penganut agama.

Padahal, Indonesia sangat luas dan didalamnya terdapat berbagai macam perbedaan.

“Acara ini juga untuk mengantisipasi provokasi yang mengatasnamakan perbedaan agama. Dengan hal itu, kita akan saling mengerti bagaimana hakikat isi pasal 29 ayat 1 dan 2 UUD 1945 tentang kebebasan beragama,” tuturnya.

Baca Juga: Dalam Sehari, Dua Warga Bantul Ditemukan Tewas Gantung Diri

MTsN 9 Bantul diharapkan menjadi sekolah yang mengajarkan indahnya toleransi dan keberagaman antar umat beragama khususnya di wilayah Bantul.

Walaupun notabenya adalah sekolah atau madrasah bernuansa agama Islam, tapi tetap mengunggulkan toleransi.

“Doa lintas iman ini akan mendatangkan keindahan dalam perbedaan dan mengajarkan kepada masyarakat tentang toleransi,” jelasnya. (Agung Dwi Prakoso/RADAR JOGJA)

Lainnya