Neutron Yogyakarta

Stasiun Tugu dan Lempuyangan Bakal Direvitalisasi Kemenhub, Upaya Peningkatan Pelayanan dan Diperindah

Stasiun Tugu dan Lempuyangan Bakal Direvitalisasi Kemenhub, Upaya Peningkatan Pelayanan dan Diperindah
NYAMAN: Suasana Stasiun Tugu Jogjakarta. (ISTIMEWA)

RADAR MAGELANG – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan Kemenhub bakal merevitalisasi sejumlah stasiun di Pulau Jawa. Termasuk, Stasiun Tugu Jogja dan Stasiun Lempuyangan.

Mendengar wacana ini, Pemprov DIY mendukung wacana tersebut untuk meningkatkan pelayanan.

Sekprov DIY Beny Suharsono mengatakan, rencana revitalisasi Stasiun Tugu secara makro memang sudah lama diwacanakan menjadi satu kawasan stasiun untuk meningkatkan pelayanan. Termasuk, juga Stasiun Lempuyangan.

Baca Juga: Meski Okupansi Hotel Sudah Menurun, PHRI Sebut Secara Trafik TPK Masih Tinggi dan Terjaga

“Kalau rencana makronya sudah lama kawasan Stasiun Tugu direnovasi untuk peningkatan pelayanan termasuk Stasiun Lempuyangan kapasitas pelayanannya ditingkatkan,” katanya Selasa (2/1).

Beny menjelaskan sebelumnya juga sempat mendiskusikan dengan KAI bahwa Stasiun Maguwoharjo bisa menerima penumpang untuk kereta bandara.

Dengan demikian, di sana bisa melayani penumpang dengan tujuan Bandara YIA langsung tanpa harus ke Stasiun Tugu.

Baca Juga: Polres Purworejo Dalami Penemuan Mayat Bayi di Tepi Pantai Keburuhan

“Sempat juga didiskusikan, stasiun yang mau ke bandara bisa menerima rencana perjalanan dari Maguwo. Supaya tidak mengganggu aktivitas di Lempuyangan dan Tugu,” ujarnya.

Menurutnya, revitalisasi kedua stasiun tersebut memang perlu dilakukan. Terlebih harus ditingkatkan pelayanannya. Mengingat saat ini kapasitasnya sudah cukup padat.

Apalagi, di masa liburan panjang seperti Lebaran dan Natal Tahun Baru, kepadatan penumpang sangat signifikan di dua stasiun itu.

“Memang sudah crowded di Lempuyangan maupun Tugu,” jelasnya.

Sementara dengan ditetapkannya Malioboro sebagai kawasan Sumbu Filosofi oleh Unesco.

Otomatis rencana revitalisasi kedua stasiun itu dinilai justru akan semakin mendukung rencana pengembangan kawasan sekitar. Meskipun menjadi kawasan tersendiri.

Baca Juga: Gusti Randa Bangga Atas Kembali Dipanggilnya Hokky Caraka di Timnas Indonesia

“Menjadi satu kesatuan, harus memaparkan rencana kerjanya,” terangnya.

Rencana kerja tersebut penting dilakuka. Maka ke depan akan ada pengaturan lebih lanjut area mana saja yang boleh dan tidak untuk dikembangkan.

“Nanti akan dibicarakan antara KAI dengan pemda,” tambahnya.

Sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa sejumlah stasiun di Pulau Jawa termasuk salah satunya Stasiun Tugu Jogja akan direvitalisasi.

Baca Juga: Selama 2023 Kejati DIJ Kembalikan Uang Negara Sekitar Rp 10 Miliar

Revitalisasi tidak akan menghilangkan aspek cagar budaya, tetapi tetap akan membuat bangunan stasiun itu menjadi lebih indah.

Pun revitalisasi oleh PT KAI ini salah satunya demi menciptakan dan menambah kenyamanan bagi para pengguna jasa perkeretaapian.

“Ada ide baik dari KAI untuk merevitalisasi bangunan-bangunan stasiun di seluruh Jawa. Terutama di Jogja, Solo, Semarang, Bandung, Surabaya, Jakarta Pasar Senen, dan sebagainya,” katanya di Stasiun Tugu Senin (1/1).

Baca Juga: Meski Okupansi Hotel Sudah Menurun, PHRI Sebut Secara Trafik TPK Masih Tinggi dan Terjaga

Kemenhub dan PT KAI nantinya akan berkoordinasi dengan pemda masing-masing daerah untuk rencana revitalisasi ini.

Pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Gubernur DIY Hamengku Buwono X sebelum rencana revitalisasi itu dieksekusi.

Baca Juga: REI Sebut LSD Jadi Salah Satu Kendala Investasi Properti di DIY

Budi memastikan upaya revitalisasi ini tak dilakukan secara sembarangan yakni dengan tidak mengubah wujud asli dari masing-masing bangunan stasiun yang kebanyakan sudah berusia lebih dari seratus tahun.

“Di Stasiun Tugu Jogja misalnya, revitalisasi dilakukan dengan membuat sebuah area taman. Membuat taman yang cantik yang akan dipertahankan sesuai dengan keindahan yang telah ada sejak lama,” imbuhnya. (wia/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version