Neutron Yogyakarta

Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Puncak Musim Hujan di Kabupaten Magelang Terjadi pada Januari-Februari

Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Puncak Musim Hujan di Kabupaten Magelang Terjadi pada Januari-Februari
ILUSTRASI: warga berteduh dari hujan.

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi selama 90 hari.

Terhitung mulai tanggal 8 Desember 2023 hingga 6 Maret 2024.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Magelang akan mengalami puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2024.

Hal tersebut selaras dengan Surat Keputusan Bupati Magelang Nomor 188.182/343/KEP/46/2023.

Baca Juga: Satu TK Negeri Satu Kapanewon, Wujudkan Wajib Belajar 13 Tahun

Yakni soal penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Kabupaten Magelang.

Untuk mengantisipasi dampak bencana yang semakin luas, Pemkab Magelang perlu melakukan upaya penanganan darurat yang cepat, tepat, dan terpadu.

Dengan begitu, dapat mengurangi atau meminimalkan dampak bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono menuturkan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan dan langkah strategis untuk menghadapi bencana tersebut.

Baca Juga: Mengintip Pemain PSIM Jogja di Momen Malam Tahun Baru, Ada Yang Pergi Nonton Pesta Kembang Api, Ada Juga Yang Melakukan…

“Kami sudah siap dengan semua sumber daya yang ada,” paparnya, Selasa (2/1/2024).

Sumber daya itu baik berupa personel, sarana dan prasarana, serta logistik lain untuk meminimalkan dampak bencana tersebut.

Edi juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.

Terutama di daerah yang rawan terjadi tanah longsor dan angin kencang. Seperti di Kecamatan Ngablak, Grabag, Borobudur, dan daerah lain di dataran tinggi.

“Masyarakat harus waspada dan siaga. Khususnya mereka yang tinggal di daerah rawan bencana,” ujarnya.

Baca Juga: Selama Libur Nataru Terjadi 7 Laka Laut di Pantai Parangtritis, Satlinmas Rescue Istimewa Sigap Tak Ada Korban Jiwa 

Dihubungi terpisah, Forecaster Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Noor Jannah Indriyani menambahkan, saat ini, kondisi sebagian besar wilayah Jawa Tengah mulai memasuki musim hujan.

Termasuk di kota dan Kabupaten Magelang. Sementara puncak musim hujan di wilayah Jawa Tengah diperkirakan terjadi pada Februari.

Dia mengimbau, pemerintah, stakeholder terkait, hingga masyarakat lebih mempersiapkan diri dengan adanya bencana hidrometeorologi di masing-masing wilayah.

Baca Juga: Penyesuaian Tarif Baru Retribusi Wisata di Gunungkidul Masih Dalam Pencermatan

“Terutama di daerah dataran tinggi karena rawan terjadi longsor hingga angin kencang. Juga mempersiapkan tanggul di daerah rawan banjir,” sebutnya. (aya/bah)

Lainnya

Exit mobile version