Neutron Yogyakarta

Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang, BPBD Catat 13 Titik Pohon Tumbang di Kabupaten Sleman

Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang, BPBD Catat 13 Titik Pohon Tumbang di Kabupaten Sleman
TERKONDISI: Kondisi rumah di kabupaten Sleman yang rusak akibat kejadian pohon tumbang, pada Rabu (3/1). (Dok BPBD SLEMAN)

RADAR MAGELANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat ada 13 titik pohon tumbang dampak hujan deras yang terjadi pada Rabu (3/1). Upaya penanganan pun tengah dilakukan oleh pihak-pihak terkait.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan mengatakan, belasan titik pohon tumbang itu tersebar di enam kapanewon. Meliputi Kapanewon Kalasan sebanyak enam titik.

Dengan tiga titik berada di Kalurahan Wedomartani berupa pohon tumbang melintang di jalan, satu titik di Tamanmartani menimpa kantor, dan satu titik di Widodomartani menimpa rumah.

Baca Juga: Sejarah Terpecah! Blue Scuti, Remaja 13 Tahun, Pertama Kali Taklukkan ‘Kill Screen’ Legendaris di Tetris

Kemudian juga Kapanewon Prambanan sebanyak empat titik. Meliputi satu pohon tumbang menimpa jaringan listrik dan mengganggu akses jalan di kalurahan Sumberharjo. Lalu di Kalurahan Madurejo berupa pohon tumbang melintang di jalan.

Masih di Kapanewon Prambanan, pohon tumbang juga terjadi di Kalurahan Sumberharjo dengan dampak menimpa sebuah rumah. Selain itu, dampak angin kencang juga merusak kompleks gedung dan atap Pasar Prambanan.

Makwan melanjutkan, bahwa pohon tumbang yang menimpa rumah warga juga terjadi di Kapanewon Berbah tepatnya di Kalurahan Sendangtirto sebanyak satu titik.

Baca Juga: Putra Bungsu Raja Pakualaman Menikah, Permaisuri GKBRAA PA X: Saya Ciptakan Batik Sendiri

Lalu, Kalurahan Mororejo, Tempel, satu titik. Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan satu titik. Serta kapanewon Ngaglik tepatnya di Kalurahan Donoharjo sebanyak satu titik.

“Untuk korban jiwa nihil. Kini kami tengah melakukan assessment dampak, berkoordinasi dengan lembaga terkait, dan pemotongan pohon,” ujar Makwan dalam keterangannya, Rabu (3/1).

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro menyebut, sejak akhir tahun bencana hidrometeorologi memang cukup menjadi ancaman. Bahkan, dari catatan pihaknya selama bulan Desember ada empat kali kejadian angin kencang.

Baca Juga: Square Enix Akan Agresif Dalam Penerapan AI

Peristiwa itu berdampak pada kerusakan 7 rumah, 13 pohon tumbang, 4 jaringan listrik rusak, serta kerusakan jaringan telepon dan fasilitas umum masing-masing 1 titik. Adapun total kerugiannya sendiri mencapai Rp 104,2 juta.

Kemudian, BPBD Sleman juga mencatat ada empat titik bencana tanah longsor selama akhir tahun. Kejadian itu berdampak pada rusaknya 158 meter kubik talud, kemudian juga ambrolnya 36 meter kubik tebing.

Total kerugian dari bencana tanah longsor itu mencapai Rp. 126,4 juta. Selain itu juga ada satu kejadian banjir yang sempat menggenangi pemukiman warga.

“Sehingga total ada sembilan kejadian bencana hidrometeorologi selama bulan Desember, dengan total kerugian materi Rp 230,6 juta,” terang Bambang.

Baca Juga: Masih Menjalani Hukuman Laga Tanpa Suporter, Risto Vidakovic : PSS Butuh Suporter!

Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berpesan, kalau kepedulian, kolaborasi, dan sinergitas dari semua pihak adalah kunci dalam membentuk budaya siaga.

Dia pun mengingatkan, bahwa setiap orang perlu memiliki kesiapan diri dalam menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja.

“Dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam menghadapi bencana maka kita akan mampu bersikap dan bertindak secara cepat dan tepat,” ucap Kustini. (inu/amd)

Lainnya