Neutron Yogyakarta

Mengintip Persiapan Pura Pakualaman Sambut Dhaup Ageng Putra Bungsu PA X, Capai 60 Persen Suasana Bernuansa Biru Putih Permintaan Mempelai

Mengintip Persiapan Pura Pakualaman Sambut Dhaup Ageng Putra Bungsu PA X, Capai 60 Persen Suasana Bernuansa Biru Putih Permintaan Mempelai
SIAP: Persiapan Pura Pakualaman Jelang Dhaup Ageng Pernikahan BPH Kusumo Kuntonugroho Putra Bungsu PA X Kamis (4/1). (Winda Atika Ira P/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Menjelang kurang lebih sepekan pernikahan (dhaup ageng) putra bungsu Adipati Pura Pakulaman Paku Alam X, persiapan demi persiapan dilakukan.

Sejauh ini, persiapan pesta pernikahan pasangan Bendara Pangeran Hario (BPH) Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti mencapai sekitar 60 persen.

Beberapa kawasan dalem Pura Pakualaman tampak seperti biasa, tenda-tenda bernuansa biru putih berdiri di sana.

Baca Juga: Draft Kebijakan Game Online di China Telah Resmi Dihapus

Pantauan Radar Jogja Kamis siang (4/1), kawasan dalam Pura Pakualaman telah terpasang dua tenda besar sisi kanan dan kiri serta di bagian luar Pura Pakualaman. Tenda-tenda itu bernuansa biru dan putih.

Berbeda, dengan nuansa dhaup ageng putra sulung yang juga Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam (PA) X pada 2019 lalu yang bernuansa lebih ke warna kuning.

“Tenda warna biru dan putih permintaan dari mempelai, karena favoritnya biru. Maka ada nuansa warna biru. Beda dengan dulu (dhaup agung putra sulung) warna kuning,” kata Koordinator Lapangan Raden Lurah (RL) Radio Cahyono ditemui di Pura Pakualaman.

Baca Juga: MAN 4 Bantul Pertahankan Tiga Besar Publikasi Award Kanwil Kemenag DIY

Radio menjelaskan tenda tenda tersebut sudah berdiri sejak 29 Desember 2023 lalu. Selain tenda, juga nampak beberapa unsur bangunan yang dilakukan pengecatan ulang.

Persiapan untuk prosesi Dhaup Ageng itu  baru mencapai 60 persen. Karena unsur lain belum masuk, seperti karpet, kipas angin, lampu, dan lain sebagainya.

Namun, ditargetkan persiapan tersebut bisa mencapai seratus persen pada 6-7 Januari. Sebab, tanggal 7 Januari sudah memasuki pasang tarub dan majang.

Baca Juga: Duo Bek Asal Amerika Latin Manchester United Kembali Berlatih Bersama Skuad Utama

Menurutnya, acara resepsi atau pahargyan hari pertama akan dihadiri 1.500 tamu undangan termasuk tamu VVIP dari Presiden RI, Wakil Presiden, para pemegang adat budaya kerajaan nusantara, dan para duta besar sahabat dan perwakilan negara.

“Hari pertama modelnya piring terbang, tamu VVIP masuk dalam bangsal. Nanti di VVIP ada ruang makan sendiri. Hari kedua pesta berdiri salaman udah,” ujarnya.

Sehingga, pihak panitia sengaja menghias 4 kereta kencana yang terbagi di 2 sisi sebelah kanan dan 2 sisi di sebelah kiri.

Baca Juga: Pecinta Mi Ayam Wajib Merapat ! Ini Dia 5 Rekomendasi Mi Ayam di Jogja yang Menggoyang Lidah Bikin Nagih

Kereta tersebut untuk menambah aksen estetik pada acara Dhaup Ageng dan bisa sebagai objek berswa foto.

“Kita hias-hias ada beberapa kereta kita keluarkan, bisa untuk selfie di situ. Ada empat kereta sisi kanan dua dan sisi kiri dua (kereta). Jadi, pas muter bisa selfie,” jelasnya.

Diakatakan, pemasangan tenda-tenda sengaja dibuat masuk ke dalam Pura Pakualaman. Hal ini untuk mengantisipasi penumpukan tamu undangan.

Sebab, seperti pengalaman saat dhaup ageng BPH Kusumo Bimantoro, putra sulung PA X, penumpukan terjadi hingga ke Jalan Sultan Agung.

“Maka, kita lebih panjangkan ke dalam, sehingga ada tenda diluar untuk registrasi menerima tamu pakai barcode tidak pakai tanda tangan. Harus pakai pin, ada scan barcode untuk mengantisipasi penumpukan,” terangnya.

Baca Juga: Inalillahi…Hujan Deras Disertai Angin Terjang Purworejo, Belasan Rumah dan Bangunan Alami Kerusakan

Selain itu, ada beberapa hal lain akan ditampilkan khusus dan dibuat baru seperti kain batik yang akan dikenakan oleh pengantin, orang tua, sentono, kerabat, dan pantia serta para abdi dalem.

Itu semua dibuat baru oleh Permaisuri GKBRAA Paku Alam dengan tema adalah batik Indra Widagdo yang mengacu pada Bathara Indra.

“Jadi beberapa memang kita baru kayak kemarin disampaikan Gusti Putri ada batik, ada beksan juga. Jadi buat baru dari kostum, gerakan, dan gendingnya. Kalau batik udah tahun lalu mulai dibatik. Jadi, memang prosesnya panjang,” tambahnya.

Berbeda dari pernikahan putra sulung, Dhaup Ageng Kusumo pasangan Laily bertema Manifesti Kecerdasan Bathara Indra.

Baca Juga: Duo Bek Asal Amerika Latin Manchester United Kembali Berlatih Bersama Skuad Utama

Karakter utama Bathara Indra adalah sifat kecendekiawanannya, yaitu gemar belajar dan selalu termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri.

Perwujudan kecerdasan Bathara Indra direpresentasikan dalam sebuah wastra batik dengan motif Indra Widagda, indra yang pandai, yang bersumber dari teks Asthabrata dalam naskah kuno Sestradisuhul (1847).

Pesan moral pada teks dan motif batik ini diharapkan dapat menjadi penuntun kecerdasan pikir dan hati BPH Kusumo Kuntonugroho beserta istri dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: BMKG Beberkan Penyebab Cuaca Ekstrem di Sebagian Wilayah DIY, Ternyata Karena Fenomena Ini

Menurut sapaan Gusti Putri itu bahwa Bathara Indra adalah salah satu dari Bathara Netapala yang menjadi salah satu Bathara dari Asthabrata adalah ajaran kepemimpinan.

“Bathara Indra adalah yang suka ilmu pengetahuan, suka belajar dan Bathara yang pintar,” imbuhnya.  (wia/amd)

Lainnya

Exit mobile version