RADAR MAGELANG – Penanganan dampak cuaca ekstrem di Kabupaten Sleman masih dilakukan hingga Jumat (5/1). Bahkan, ada salah satu wilayah di Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Minggir, yang penanganannya membutuhkan alat berat.
Panewu Minggir Djoko Muljanto mengatakan, dampak dari bencana angin kencang yang terjadi pada Rabu (4/1) siang memang cukup dirasakan di wilayahnya.
Mayoritas berupa kejadian pohon tumbang yang menutup akses jalan, memutus aliran listrik, hingga merusak rumah warga.
Baca Juga: Hilang Hampir Sebulan, Wanita Asal Kajoran Ditemukan Meninggal Dunia di Kolam
Djoko mengaku, pihaknya bersama para relawan sampai saat ini masih terus melakukan penanganan dampak bencana angin kencang.
Meliputi assessment terhadap pohon tumbang yang menimpa bangunan. Serta jaringan listrik pada beberapa rumah yang masih padam.
Ia pun berharap, penanganan dampak bencana di wilayahnya yang mencapai ratusan titik bisa selesai hari ini.
Lantaran hingga siang tadi penanganan dampak bencana di 148 titik sudah selesai separuhnya.
“Minimal hari ini 80 persen bisa tertangani, kami juga berharap cuaca ekstrim tidak berlangsung lama,” ujar Djoko saat ditemui, Jumat (5/1).
Dalam upaya penanganan dampak bencana angin kencang, Pemkab Sleman bersama dengan kapanewon juga memantau langsung di lokasi terdampak. Salah satunya di Padukuhan Jetis Depok, Sendangsari.
Di wilayah itu ada salah satu rumah yang hampir tertimpa pohon tumbang dan penangananya memerlukan alat berat.
Pantauan Radar Jogja, pohon yang hampir tumbang memang cukup memprihatinkan. Karena hanya tertahan pohon lain dan dibawahnya terdapat rumah penduduk.
“Memang penanganannya perlu alat berat crane, karena cukup mengkhawatirkan,” ungkap Djoko.
Turut hadir dalam pemantauan, Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya menyatakan, pihaknya akan memberi bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Khususnya, bagi warga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan.
Dia mengaku, juga telah berkoordinasi dengan PLN setempat agar jaringan listrik yang putus akibat pohon tumbang bisa segera dilakukan penyambungan. Sehingga kemudian masyarakat bisa melanjutkan aktivitasnya kembali.
“Begitu ada peringatan kami sudah menyiapkan langkah-langkah. Bantuan sudah diberikan diantaranya berupa makan dan minum, tikar, terpal, dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ucap Harda. (inu/amd)