Neutron Yogyakarta

Update Pembangunan Tol Jogja-Solo, Box Culvert dan Box Jalan Bakal Terpasang di Dua Desa, Begini Penampakannya…

Update Pembangunan Tol Jogja-Solo, Box Culvert dan Box Jalan Bakal Terpasang di Dua Desa, Begini Penampakannya…
STRUKTUR: : Suasana konstruksi box culvert dan box jalan dalam proyek pembangunan Tol Jogja-Solo Paket 2.2. (Dok PT Adhi Karya)

RADAR MAGELANG – Pembangunan Tol Jogja-Solo Paket 2.2 masih berlangsung hingga saat ini. Terbaru, pelaksana proyek mulai melakukan pemasangan box culvert dan box jalan pada dua desa.

Box tersebut nantinya akan berfungsi sebagai aliran air dan terowongan bagi pengguna jalan di bawah struktur jalan tol.

Humas PT Adhi Karya Pembangunan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Agung Murhandjanto mengatakan, jumlah box culvert dan box jalan yang dipasang berjumlah 20 titik.

Baca Juga: Muhammadiyah Sosialisasikan Kalender Hijriah Global Tunggal, Berlaku Hingga 100 Tahun ke Depan

Hingga awal tahun ini pelaksana proyek sudah memasang pada 13 titik.

Agung mengungkapkan, box jalan dan box culvert itu bakal terpasang di dua desa. Yakni, di Kalurahan Tirtoadi dan Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.

Proyek pemasangan tersebut pun ditarget selesai dua bulan mendatang atau pada Maret.

Baca Juga: Stok Gula Aman di Purworejo, Masyarakat Tak Perlu Risau

“Box culvert dan box jalan yang direncanakan ada 20 titik, sudah terbangun 13 kurang 7 lagi,” ujar Agung kepada Radar Jogja, Jumat (5/1).

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan, bahwa sebagian lahan pembangunan proyek Tol Jogja-Solo Paket 2.2 juga mulai banyak yang statusnya sudah bebas.

Tercatat, lahan yang bebas atau bisa dilakukan pengerjaan proyek sudah mencapai 69,08 persen atau sekitar 27,56 hektare.

Baca Juga: Suami Bunuh Istri di Semanu Gunungkidul, Motifnya Ekonomi

Agung menerangkan, dengan capaian tersebut artinya hanya tinggal 30,92 persen saja atau sekitar 12,3 hektar lahan yang belum bebas.

Adapun untuk kebutuhan total lahan pembangunan Tol Jogja-Solo mencapai 39,8 hektar.

“Untuk lahan yang belum bebas tersebar di kalurahan Tirtoadi, Tlogoadi dan Trihanggo serta beberapa wilayah lainnya,”terangnya.

Baca Juga: Waspada, BMKG Jogjakarta Terbitkan Peringatan Dini Cuaca Hingga Pukul 15.15 WIB

Sementara itu, Manajer Pengendalian Jalan Tol Jogja-Solo Paket 2.2 PT Jasa Marga Jogja-Solo Aldyan Wiga menyampaikan, secara keseluruhan progres pembangunan tol mencapai 20 persen.

Pengerjaan Tol Jogja-Solo itu pun ditarget bisa selesai akhir tahun 2024 mendatang.

Dalam upaya pembebasan lahan kendala yang dihadapi hanya masalah administrasi. Yakni, dikarenakan merupakan tanah warisan, salah menunjukkan sertifikat sehingga perlu direktur, dan pemilik meninggal dunia sehingga perlu diurus oleh ahli waris.

Baca Juga: Tragedi KA Bandung Raya: Pesan Misterius di Postingan Terakhir Masinis Zuliands, Menyisakan Pertanyaan dan Duka

Selain itu, pihaknya juga menemui masalah berupa pemilik tanah yang asetnya diagungkan di bank.

“Untuk pembebasan tidak ada yang stuck atau semua sudah setuju, kami hanya berharap pembebasan berharap bisa secepatnya agar target sesuai rencana,” terang Aldyan. (inu/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)